Penelitian ini menganalisis pendidikan afektif dalam adat Melayu Riau dengan menelaah struktur, nilai, dan perannya dalam pembentukan identitas generasi muda. Menggunakan pendekatan kualitatif-interpretatif melalui studi literatur, observasi, dan wawancara terbatas, penelitian menemukan bahwa adat Melayu mengintegrasikan dimensi emosional ke dalam praktik sosial melalui mekanisme yang menyerupai community-based social emotional learning. Nilai seperti budi, malu, tahu diri, marwah, dan hormat terhadap orang tua diwujudkan melalui ritual, simbol, bahasa budaya, serta relasi antarkeluarga. Temuan menunjukkan bahwa pendidikan afektif ini bersifat dinamis: ia tetap bertahan melalui proses survivance yang memungkinkan negosiasi nilai di tengah perubahan sosial dan teknologi. Dengan demikian, adat Melayu Riau berfungsi sebagai kurikulum afektif yang relevan untuk memperkuat identitas, sensitivitas emosional, dan etika relasional dalam kehidupan masyarakat kontemporer.
Copyrights © 2025