<![CDATA[Perpustakaan akademik sedang mengalami transformasi signifikan dari fungsi tradisional sebagai penyimpan koleksi menjadi ekosistem pengetahuan digital yang mendukung pembelajaran, penelitian, dan kolaborasi. Penelitian ini penting untuk memetakan perubahan layanan, peran pustakawan, serta tantangan dan peluang yang muncul seiring adopsi teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI). Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan analisis konseptual; pengumpulan data dilakukan melalui telaah literatur mutakhir, kajian dokumen kebijakan, dan observasi praktik layanan perpustakaan (portal, katalog daring, ruang kolaboratif). Analisis data dilaksanakan secara kualitatif dengan pendekatan tematik, melakukan coding manual terhadap temuan utama dan menyintesiskan pola transformasi layanan. Hasil kajian menunjukkan perpindahan koleksi fisik ke ekosistem digital, perluasan layanan berbasis AI (chatbot, asisten riset, personalisasi layanan), dan pergeseran peran pustakawan menjadi kurator digital, fasilitator literasi informasi, dan mitra riset. Kendala utama meliputi kesenjangan literasi digital, keterbatasan anggaran, dan kebutuhan peningkatan kapasitas SDM. Kesimpulannya, perpustakaan akademik perlu mengembangkan strategi hibrida (fisik–digital), investasi pelatihan pustakawan, serta kebijakan koleksi yang mengintegrasikan nilai institusi dan akses digital. Saran disertakan untuk riset lanjutan kuantitatif dan evaluasi implementasi AI.]]>
Copyrights © 2025
