Kajian ini menyajikan analisis kritis terhadap praktik perkebunan sawit (Elaeis guineensis) dari perspektif filsafat lingkungan dan ilmu pengetahuan (sains). Analisis menggabungkan data kuantitatif terbaru mengenai luas lahan, produksi, dan dampak lingkungan, termasuk kaitannya dengan deforestasi dan emisi gas rumah kaca, dengan landasan teoretis seperti deep ecology, ecofeminism, dan etika lingkungan yang relevan untuk memahami dimensi normatif dan empiris dari ekspansi sawit. Metode yang digunakan adalah studi literatur kritis, sintesis data sekunder dari lembaga internasional dan nasional, serta pendekatan analitis interdisipliner. Temuan utama menunjukkan bahwa ekspansi sawit berkontribusi signifikan terhadap konversi lahan dan emisi, tetapi juga memiliki peran ekonomi yang besar bagi negara-negara produsen. Ketegangan antara kesejahteraan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan pada negara-negara tersebut menuntut kebijakan berbasis hukum yang lebih tegas, mekanisme tata kelola lahan yang transparan, serta tindakan restorasi pada lahan gambut yang terdampak. Rekomendasi praktis meliputi penguatan regulasi izin konsesi, insentif untuk praktik sawit berkelanjutan, rewetting lahan gambut, serta dukungan pada petani skala kecil untuk transisi ke praktik wanatani dan sertifikasi yang kredibel.
Copyrights © 2025