Ruas jalan Desa Salua di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dinilai rawan longsor akibat kondisi geologi, geometri lereng, dan guncangan gempa seperti pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan menilai kestabilan lereng sebagai acuan perencanaan struktural guna meminimalkan risiko longsor. Interpretasi tingkat kestabilan lereng merujuk dari nilai faktor keamanan (FS) yang diperoleh dari penerapan limit equilibrium method (LEM) menggunakan kaidah Bishop. Penelitian diawali dengan identifikasi litologi lereng berupa diorit dari Formasi Batuan Terobosan. Estimasi sifat mekanika batuan dilakukan melalui kriteria Hoek-Brown, Geological Strength Index (GSI), dan uji berat isi di laboratorium untuk memperoleh parameter Mohr-Coulomb. Model lereng kemudian dianalisis dalam kondisi dinamis dengan asumsi adanya guncangan. Hasil menunjukkan nilai faktor keamanan (FS) secara deterministik sebesar 6,191 dan probabilitas kelongsoran (PF) sebesar 2,493%. Meski nilai FS menunjukkan lereng stabil (FS > 1), potensi longsor parsial tetap ada akibat pelapukan tidak merata. Riwayat longsor di lokasi membuktikan bahwa guncangan berperan signifikan, sehingga diperlukan penanganan seperti tanggul penahan, paku bumi, geotekstil, serta rekayasa geometri lereng guna meningkatkan kestabilan terhadap guncangan.
Copyrights © 2024