Penentuan posisi mengalami perkembangan yang semakin cepat dimana tidak hanya untuk keperluan bidang geodesi dan geomatika. Hal tersebut erat kaitannya dengan perkembangan teknologi GNSS yang telah berkembang sangat pesat, dari segi metode, ketelitian dan jumlah satelitGNSS. GNSS di Indonesia sendiri pada penerapannya digunakan untuk survei dan pemetaan. Saat ini di Indonesia sudah tersedia stasiun GNSS kontinyu yang aktif selama 24 jam yang dikenal sebagai stasiun CORS. Maka dari itu stasiun CORS dapat dimanfaatkan sebagai pendamping yangfungsinya mengontrol GPS secara kontinyu untuk mempermudah dalam proses pengolahan data untuk memanfaatkan metode GNSS yang baru dalam pengukuran bidang tanah. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah koordinat CORS CBJY dan data rapid static yang kemudian diolahmenggunakan perangkat lunak GAMIT TRACK, serta data Electonic Total Station (ETS) yang digunakan sebagai data pembanding. Pada data rapid static dilakukan eliminasi data yang dianggap sebagai outlier, dan kemudian dianalisa dengan melakukan uji akurasi untuk memperoleh ketelitian posisi horizontal, jarak, dan luas bidang tanah. Hasil yang diperoleh berupanilai akurasi yang cukup baik dan masuk toleransi ketelitian dari BPN. Dimana nilai akurasi posisi horizontal sebesar 0,4675 m, nilai akurasi pengukuran panjang sisi sebesar 0,0672 m dan nilai akurasi pengukuran luas bidang tanah sebesar 0,13 m2.Kata kunci: Akurasi, CORS, GAMIT TRACK, GNSS, Rapid Static
Copyrights © 2024