Tingginya prevalensi kebiasaan merokok dikalangan masyarakat Indonesia mencerminkan meningkatnya budaya kebiasaan dan peningkatan jumlah perokok aktif dalam populasi. Asap rokok yang dihirup mengandung berbagai zat berbahaya seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida yang dapat memberikan efek merugikan terhadap sistem pernapasan. Kebiasaan merokok diketahui berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya berbagai penyakit saluran pernapasan, antara lain penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), pneumonia, asma, bronkitis, dan emfisema. Kondisi-kondisi tersebut dapat menurunkan fungsi paru secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dan fungsi paru pada remaja di Desa Mranggen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional (potong lintang). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah responden sebanyak 40 orang. Instrumen penelitian meliputi kuesioner perilaku merokok Glover Nilsson Smoking Behavior Questionnaire (GN-SBQ) dan alat ukur peak flow meter untuk menilai fungsi paru. Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi gamma. Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,005) yang mengindikasikan adanya hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dan fungsi paru. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku merokok dengan nilai fungsi paru pada remaja di Desa Mranggen.
Copyrights © 2025