Artikel ini fokus mengkaji pengembangan kesenian Barongan Turonggo Setosari di Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak pada 2019-2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika perkembangan Sanggar Turonggo Setosari dari masa ke masa, serta menganalisis strategi pelestarian pasca pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah observasi dan metode sejarah yang mencakup heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan pendekatan sejarah kebudayaan. Temuan dalam artikel ini adalah Sanggar Turonggo Setosari mengalami masa kejayaan dengan frekuensi pertunjukan yang tinggi, namun aktivitas kesenian sempat terhenti selama pandemi akibat kebijakan pembatasan sosial. Pasca-pandemi, sanggar mulai bangkit dan beradaptasi dengan kondisi saat ini yang serba digitalisasi. Upaya pengembangan dilakukan melalui digitalisasi, pelatihan rutin, restrukturisasi organisasi, dan partisipasi dalam festival kesenian. Penelitian ini menunjukkan bahwa keberlangsungan kesenian Barongan membutuhkan inovasi dan dukungan sosial budaya yang berkelanjutan agar tetap relevan dalam masyarakat modern.
Copyrights © 2025