Diabetes Mellitus (DM) Tipe 2 merupakan penyakit metabolik kronis dengan risiko komplikasi serius, salah satunya melalui gangguan profil lipid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c dengan kadar trigliserida pada pasien DM Tipe 2. Desain penelitian menggunakan pendekatan analitik observasional dengan teknik cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 30 responden. Analisis normalitas data dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk, menunjukkan bahwa data HbA1c berdistribusi normal (p = 0,086), sedangkan trigliserida tidak berdistribusi normal (p < 0,001), sehingga uji korelasi yang digunakan adalah Spearman rank correlation. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (60%) dan berada pada kelompok usia 51–60 tahun (60%). Rata-rata kadar HbA1c adalah 8,247%, melebihi batas kontrol glikemik yang baik (<7%), sedangkan rata-rata kadar trigliserida adalah 232,33 mg/dL, termasuk kategori tinggi (>150 mg/dL). Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara kadar HbA1c dengan kadar trigliserida (p = 0,035) dengan nilai koefisien korelasi 0,386, yang menandakan hubungan positif dengan kekuatan sedang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi kadar HbA1c, maka semakin tinggi pula kadar trigliserida pada pasien DM tipe 2. Hasil ini menegaskan pentingnya kontrol glikemik yang baik untuk mencegah komplikasi kardiovaskular melalui perbaikan profil lipid.
Copyrights © 2025