Perkotaan modern menghadapi tantangan kompleks terkait keterkaitan antara sistem transportasi, tata guna lahan, dan kualitas aksesibilitas bagi warganya. Aksesibilitas yakni kemampuan individu untuk mencapai kegiatan, layanan, pekerjaan, atau fasilitas dalam batasan waktu dan biaya tertentu menjadi indikator penting dalam perencanaan wilayah dan kota karena mencerminkan bagaimana ruang kota memungkinkan mobilitas, interaksi sosial dan ekonomi, serta inklusi ruang-waktu. Sebagai contoh, pada konteks kota-kota berkembang, penelitian menunjukkan bahwa ketimpangan dalam aksesibilitas transportasi dapat memperkuat kesenjangan sosial-ruang dan menurunkan efisiensi mobilitas warga (Giannotti et al., 2021) [1]. Sejalan dengan hal tersebut, kebijakan pengembangan kota yang berkelanjutan semakin menekankan bahwa bukan sekadar peningkatan mobilitas kendaraan yang penting, melainkan bagaimana sistem transportasi dan jaringan jalan mendukung aksesibilitas yang merata dan efisien. Oleh karena itu, dalam studi ini akan dilakukan pemodelan spasial untuk mengidentifikasi dan menganalisis ketimpangan aksesibilitas transportasi perkotaan di Kota Bandar Lampung dengan harapan memberikan rekomendasi perencanaan wilayah dan kota yang lebih adil serta mendukung mobilitas dan pertumbuhan perkotaan.
Copyrights © 2025