Penelitian ini mengevaluasi efektivitas sinkronisasi estrus menggunakan prostaglandin F2α (PGF2α) pada sapi Bali dan menilai hasil kehamilan setelah perlakuan awal dan resinkronisasi selanjutnya. Sepuluh sapi Bali menerima dua suntikan PGF2α, diberikan dengan jarak 11 hari, sesuai rekomendasi standar. Hewan yang menunjukkan estrus diinseminasi buatan, dan diagnosis kehamilan dilakukan 30–45 hari setelah inseminasi menggunakan ultrasonografi. Sapi yang gagal hamil selama siklus pertama menjalani protokol resinkronisasi dua minggu kemudian. Protokol sinkronisasi menghasilkan respons estrus 100%, dengan tingkat kehamilan awal 40% (4 sapi). Resinkronisasi enam sapi yang tidak hamil menghasilkan dua kehamilan tambahan (33,3%), sehingga menghasilkan tingkat kehamilan keseluruhan 60%. Temuan ini menunjukkan bahwa PGF2α efektif dalam mengatur siklus estrus dan meningkatkan efisiensi reproduksi sapi Bali, terutama bila diintegrasikan dengan strategi resinkronisasi.
Copyrights © 2025