Penelitian ini menganalisis komunikasi keluarga Suku Karo mengenai Stunting melalui persiapan pernikahan dan juga menganalisis persepsi keluarga Suku Karo dalam memaknai Stunting sebelum pernikahan di Kabupaten Karo. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode penelitian fenomenologi. Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah 1). Komunikasi keluarga Suku Karo yang dilakukan dalam mempersiapkan pernikahan belum ada yang bersinggungan langsung dengan upaya-upaya pencegahan Stunting ataupun pemenuhan gizi pada calon keturunan. Namun ketika pernikahan sudah terlaksana ditambah lagi kehamilan sudah terjadi, maka keluarga Suku Karo cukup intens melakukan komunikasi dengan anak/menantu yang akan menjadi calon ibu. 2). Persepsi Suku Karo dalam memaknai Stunting terjadi melalui proses 3 elemen yaitu padangan dunia, sistem lambang dan organisasi sosial yang dipengaruhi oleh frame of reference (FOR) dan field of experience (FOE) pada diri seseorang, dimana kondisi Stunting dimaknai sebagai sebuah masalah dalam keluarga, hal yang memalukan, buah kegagalan orangtua ataupun sesuatu yang bersifat buruk yang terjadi pada pasca pernikahan, hal ini didorong oleh faktor paparan informasi pencegahan Stunting pada masa persiapan pernikahan melalui prakonsepsi bagi calon pengantin yang belum maksimal diterima oleh keluarga Suku Karo sehingga upaya-upaya pencegahan Stunting pada masa persiapan pernikahan tidak dilakukan dan dianggap tidak relevan untuk dilakukan.
Copyrights © 2025