Bekisting merupakan cetakan sementara yang digunakan untuk membentuk beton selama proses pengecoran hingga beton mencapai kekuatan sesuai standar. Selain aspek kekuatan dan kemudahan penggunaan, faktor biaya bekisting juga perlu diperhatikan agar lebih efisien. Penelitian ini melakukan analisis biaya dengan menerapkan Metode Rekayasa Nilai, karena metode bekisting konvensional seringkali kurang efektif akibat penggunaan material yang kurang tahan lama serta pemasangan yang memerlukan waktu lama. Hal ini berdampak pada meningkatnya biaya tenaga kerja dan durasi proyek. Berdasarkan kondisi tersebut, penelitian ini menekankan pada permasalahan tingginya biaya bekisting dalam proyek konstruksi bangunan dan berupaya mengidentifikasi serta merekomendasikan metode yang lebih ekonomis tanpa mengurangi mutu maupun fungsi struktur. Perbandingan analisis dilakukan antara bekisting konvensional dan full sistem, di mana bekisting awal yang digunakan adalah konvensional kemudian diganti dengan alternatif full sistem. Alternatif ini diuji pada pekerjaan bekisting kolom dan balok. Oleh karena itu, dalam proyek ini disarankan untuk mengganti bekisting kolom dan balok karena tingginya biaya. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan bekisting full sistem mampu memberikan penghematan, yaitu 72% pada bekisting balok dan 64% pada bekisting kolom per meter persegi.
Copyrights © 2025