Latar belakang: Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering dijumpai di Indonesia dan menjadi fokus perhatian utama dalam layanan kesehatan, karena anemia dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas masyarakat sehingga pemeriksaan kadar hemoglobin sangat penting untuk diagnosis dan pemantauan terapi. Tujuan: untuk menganalisis perbedaan kadar hemoglobin yang terukur antara pemeriksaan langsung dan pemeriksaan setelah penundaan selama 96 jam pada suhu ruang 20–25°C menggunakan metode hematology analyzer di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo. Metode: digunakan, yaitu true eksperimen dengan pendekatan pre-post test only control group pada 31 sampel darah vena yang dikumpulkan secara purposive sampling, kemudian diperiksa kadar hemoglobin secara langsung dan setelah penyimpanan selama 96 jam pada suhu 20-25°C. Hasil: diperoleh nilai rata-rata kadar hemoglobin pada pemeriksaan langsung sebesar 13,8 g/dL dan meningkat menjadi 13,9 g/dL setelah penundaan. Analisis statistik paired t-test menunjukkan terdapat perbedaan signifikan secara statistik antara kedua pemeriksaan (p = 0,006), meskipun perubahan tersebut kecil secara klinis. Faktor jenis kelamin dan usia juga memengaruhi kadar hemoglobin, dimana laki-laki dan kelompok usia dewasa memiliki kadar lebih tinggi dibandingkan perempuan dan anak-anak. Kesimpulan: bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap penyimpanan sampel darah EDTA pada suhu 20-25°C selama 96 jam meskipun kadar hemoglobin yang diperoleh relatif stabil, namun pemeriksaan hemoglobin sebaiknya tetap dilakukan sesegera mungkin untuk memperoleh hasil yang lebih akurat.
Copyrights © 2025