Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengaruh pH Terhadap Stabilitas Daun Pacar Kuku Sebagai Counterstain Alternatif pada Pewarnaan Gram Damayanti, Sunita; Novalina, Dhiah; Hadi, Wahid Syamsul
Jurnal Analis Kesehatan Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Analis Kesehatan
Publisher : Department of Health Analyst, Politeknik Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tanjungkarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jak.v13i1.4523

Abstract

Identifikasi bakteri pewarnaan gram dilakukan dengan metode konvensional atau molekuler secara mikroskopis. Pewarnaan gram memiliki kemampuan menyeleksi bakteri gram positif dengan bakteri gram negatif berdasarkan peptidoglikannya.Pewarnaan gram menggunakan safranin sebagai cat penutup.Safranin merupakan pewarna kationyang bersifat karsinogenik dan menimbulkan permasalahan bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan pewarna alternatif dari bahan alami yang sama dengan safranin. Daun pacar kuku merupakan senyawa fenolik dan termasuk dalam protein yang memberikan kemampuan pewarnaan yang baik. Penelitian ini memiliki tujuanmenentukan pengaruh antara variasi pHdengan stabilitas daun pacar kuku sebagai counterstain alternatif pewarnaan gram dan membuat inovasi baruberbahan dasar alami untuk pewarnaan gram yang stabil dan lebih ramah lingkungan. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan uji stabilitas untuk mengukur absorbansi. Selanjutnya, setelah pewarnaan diamati dibawah mikroskop perbesaran 100x. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat warna pada pH 3 lebih stabil dibanding dengan zat warna pada pH 7 dan pada pewarnaan dengan ekstrak daun pacar kuku bakteri Staphylococcus aureus lebih terwarnai dan terlihat jelas dibanding dengan bakteri Esherichia coli yangtidak terwarnai oleh ekstrak daun pacar kuku. 
LITERATUR REVIEW : UJI DAYA HAMBAT ANTIBAKTERI TANAMAN BUAH PALA TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS Kobandaha, Risky wahyuningsi; Novalina, Dhia; Hadi, Wahid Syamsul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.33646

Abstract

Buah pala merupakan tanaman asli Indonesia yang berasal dari kepulauan Banda dan Maluku yang kemudian menyebar dan berkembang ke pulau-pulau seperti Aceh, Sulawesi Utara dan Papua. Di Indonesia saat ini dikenal beberapa jenis pala, salah satunya Myristica fragrans Houtt yang berasal dari kepulauan Banda. Pala jenis ini merupakan salah satu pala yang terbaik di Indonesia, baik dari segi kualitas maupun produktifitasnya,  Pemakaian obat tradisional dalam konteks umumnya dipandang keamanannya lebih baik dari pada pemakaian obat modern. Hal ini diakibatkan dikarenakan obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih sedikit relativitasnya dibandingkan obat modern. Biji buah pala memiliki kandungan saponin, minyak atsiri, flavonoid, terpenoid, yang potensinya besar menjadi antibakteri. Penggunaan  daun pala di masyarakat pada perkampungan umumnya dipakai menjadi obat guna menangani bau mulut, gigi yang sakit dan juga infeksi kulit ataupun obat bisul yang dipercai bisa meredakan ataupun menyembuhkan nyeri yang diakibatkan terinfeksi bakteri. Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi daya hambat antibakteri buah pala Myristica fragrans terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini menggunakan Literatur review yang bersifat deskriptif. Berdasarkan dari penelitian yang sudah di lakukan dapat di simpulkan bahwa buah pala dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada kosentrasi 75% dengan zona hambat 38,9 mm dan buah pala memiliki kandungan kimia alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenol dan terpenoid
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN LEUKOSIT PASIEN TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPAT TERAPI OBAT ANTI TUBERKULOSIS DI RUMAH SAKIT X Safitri, Riski Nova; Hadi, Wahid Syamsul; Astuti, Tri Dyah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.34626

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, terutama menyerang paru-paru tapi bisa mempengaruhi organ lain. TB masih menjadi persoalan kesehatan global secara serius. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kadar hemoglobin dan jumlah leukosit pada pasien tuberkulosis paru sebelum maupun setelah terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan pendekatan data sekunder, yang melibatkan analisis deskriptif terhadap data retrospektif dengan pengukuran kadar hemoglobin dan jumlah leukosit pada pasien TB paru sebelum maupun sesudah menjalani terapi OAT. Hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan signifikan pada kadar hemoglobin dan jumlah leukosit pasien setelah menjalani terapi OAT. Kesimpulan penelitian ini adalah terapi OAT efektif dalam mengubah kadar hemoglobin dan jumlah leukosit dengan pasien TB paru, yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan respons terhadap pengobatan. Harapannya pada penelitian ini melakukan  pemantauan rutin terhadap kadar hemoglobin dan jumlah leukosit selama terapi OAT untuk mendeteksi dan menangani efek samping lebih awal. Penelitian tambahan perlu dilakukan untuk melihat bagaimana berbagai jenis OAT mempengaruhi parameter hematologis lainnya sehingga pengobatan TB bisa lebih efektif.
ANALISIS KONTROL KUALITAS PEMERIKSAAN TROMBOSIT DAN LEUKOSIT Farikha, Nuzhatul Sabrina; Astuti, Tri Dyah; Hadi, Wahid Syamsul
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 8, No 2: Agustus 2023 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v8i2.1091

Abstract

Latar Belakang: Pemantapan Mutu Internal (PMI) pada laboratorium dilakukan untuk mencegah dan mengurangi kejadian error atau penyimpangan agar didapatkan hasil yang tepat. Pemeriksaan darah rutin merupakan salah satu pemeriksaan yang sering dilakukan di laboratorium. Pemeriksaan ini menggunakan alat hematology analyzer yang dapat melakukan kesalahan baca pada trombosit dan leukosit. untuk mendapatkan hasil yang tepat pada pemeriksaan, maka dilakukan suatu upaya dengan kontrol kualitas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil kontrol kualitas berupa akurasi, presisi, grafik kontrol levey jenning dan aturan westgard, serta nilai sigma metrik. Metode:  penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder hasil pemeriksaan kontrol kualitas trombosit dan leukosit pada bulan Oktober, November dan Desember 2022. Hasil: Nilai bias pada pemeriksaan trombosit adalah -5,07%, -6,69% dan -1,74%, pemeriksaan leukosit adalah -1,11%, -0,14% dan -1,97%. Nilai CV pada pemeriksaan trombosit adalah 3,97%, 2,63%, dan 3,57% sedangkan pada pemeriksaan leukosit adalah 2,53%, 2,25% dan 1,72%. Evaluasi grafik kontrol levey jenning dan aturan westgard didapatkan nilai kontrol yang keluar dari batas 2SD dan mendapatkan aturan 12S. Nilai sigma metrik pada pemeriksaan trombosit dan leukosit didapatkan nilai sigma >6. Saran:Tetap menjaga dan meningkatkan akurasi dan presisi pemeriksaan trombosit dan leukosit yang dengan selalu memeriksa kualitas bahan kontrol dan alat yang digunakan, menjaga kestabilan instrument, kestabilan suhu, melakukan kalibrasi, dan melalukan pemeriksaan dengan tepat.Kata Kunci : Kontrol Kualitas, Aturan Westgard, Sigma Metrik
HUBUNGAN KADAR HB DENGAN USIA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI RSUD HERIMANA OPI JAKABARING PALEMBANG Walinka, Sefti Kiki; Hadi, Wahid Syamsul
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 2 (2025): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v14i2.3040

Abstract

Pengertian Ibu hamil di Indonesia adalah wanita yang sedang mengandung anak. Kehamilan yang terjadi akan memberikan perubahan fisiologis baik dari ibu yang mengandung maupun lingkungannya. Pada wanita hamil, secara fisiologis kadar hemoglobin (HB) akan lebih rendah dibandingkan wanita yang tidak hamil, oleh karena itu wanita hamil akan lebih rentan terkena anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dengan usia kehamilan pada ibu hamil di RSUD Herimana Opi Jakabaring Palembang. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan sumber data berupa data sekunder. Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di RSUD Herimana Opi Jakabaring Palembang. Populasi penelitian yang akan di teliti adalah 30 jumlah sampel ibu hamil yang mengalami anemia berdasarkan kadar Hb di usia kehamilannya menggunakan alat hematologi analyzer sysmex xp-100. Kedua variabel memiliki korelasi negatif yang signifikan. Sehingga dapat diartikan bahwa terdapat hubungan antara kadar Hemoglobin pada anemia ibu hamil di usia kehamilan trimester pertama dan kedua, serta memiliki arah korelasi negatif artinya semakin tinggi usia kehamilan maka semakin rendah nilai hemoglobinnya.
HUBUNGAN JUMLAH TROMBOSIT DENGAN KADAR TROPONIN I PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING noviyanti, tiara; Suryanto, Suryanto; Hadi, Wahid Syamsul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48348

Abstract

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian global dan masalah ini tetap menjadi tantangan utama dalam sektor kesehatan di Indonesia. Salah satu mekanisme utama dalam PJK, khususnya Acute Coronary Syndrome (ACS), adalah kerusakan miokard yang ditandai dengan peningkatan troponin I, serta aktivasi trombosit yang berkontribusi terhadap proses iskemik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara jumlah trombosit dan kadar troponin I pada pasien ACS. Studi ini menggunakan desain observasional analitik yang menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional) yang dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif terhadap 30 pasien dewasa yang terdiagnosis ACS dan memiliki data laboratorium lengkap. Data diperoleh dari rekam medis. Berdasarkan uji Shapiro-Wilk, data tidak berdistribusi secara normal, sehingga analisis hubungan antarvariabel dilakukan dengan uji korelasi Spearman menggunakan SPSS versi 27. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata jumlah trombosit sebesar 280.870 x103/µL (SD 30.410) dan median kadar troponin I sebesar 203,300 ng/L (rentang 146,7-344,0). Terdapat hubungan positif yang kuat dan signifikan secara statistik antara jumlah trombosit dan kadar troponin I (r = 0,622; p = 0,000). Terdapat korelasi positif yang signifikan antara jumlah trombosit dan kadar troponin I pada pasien ACS. Pemeriksaan trombosit berpotensi digunakan sebagai indikator tambahan dalam menilai keparahan kerusakan miokard.)
PENGARUH KUALITAS TIDUR TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWA D4 TLM UNIVERSITAS 'AISYIYAH YOGYAKARTA MENGGUNAKAN HEMATOLOGY ANALYZER Putra, Yogi Pratama Effendy; Hadi, Wahid Syamsul; Widyantara, Aji Bagus
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48626

Abstract

Tidur adalah proses biologis yang penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk proses hematopoiesis, yaitu pembentukan sel darah merah yang berperan dalam membawa oksigen melalui hemoglobin. Mahasiswa, khususnya pada tingkat pendidikan tinggi, merupakan kelompok yang rentan mengalami gangguan tidur akibat tekanan akademik, pola hidup tidak teratur, serta kebiasaan begadang. Kondisi ini dapat berdampak pada penurunan kadar hemoglobin, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan kelelahan, penurunan konsentrasi, dan risiko anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas tidur terhadap kadar hemoglobin pada mahasiswa D4 Teknologi Laboratorium Medis Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 34 mahasiswa dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Kualitas tidur dinilai menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), sedangkan kadar hemoglobin diperiksa menggunakan alat hematology analyzer. Analisis data dilakukan dengan Independent Sample T-Test setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen. Hasil menunjukkan mayoritas responden memiliki kualitas tidur buruk, namun kadar hemoglobin tetap berada pada kategori normal. Nilai signifikansi Independent Sample T-Test sebesar 0,819 (p > 0,05) menunjukkan tidak terdapat perbedaan kadar hemoglobin yang signifikan antara kelompok tidur baik dan buruk. Kesimpulannya, kualitas tidur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kadar hemoglobin pada mahasiswa dalam penelitian ini.
PENGARUH KEBIASAAN KONSUMSI KOPI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA MAHASISWA D4 TLM UNISA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN HEMATOLOGI ANALYZER Abdillah, Muhammad Yusuf; Hadi, Wahid Syamsul; Anggraeni, Rosmita
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48942

Abstract

Seiring dengan perkembangan gaya hidup modern, konsumsi kopi menjadi semakin populer, terutama di kalangan anak muda dan dewasa. Meskipun menjadi bagian dari gaya hidup sosial, konsumsi kopi diketahui dapat memengaruhi penyerapan zat besi, terutama zat besi non-heme yang banyak terdapat dalam makanan nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kebiasaan konsumsi kopi terhadap kadar hemoglobin pada mahasiswa D4 Teknologi Laboratorium Medis Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta angkatan 2023. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengukuran kadar hemoglobin dilakukan menggunakan alat Hematology Analyzer untuk mendapatkan hasil yang akurat dan terstandardisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar hemoglobin tertinggi terdapat pada kelompok yang sering mengonsumsi kopi sebesar 13,2 g/dl, sementara rerata kadar terendah terdapat pada kelompok yang kadang- kadang mengonsumsi kopi sebesar 12,4 g/dl, dan kelompok yang jarang mengonsumsi kopi memiliki rerata kadar hemoglobin sebesar 13,1 g/dl. Meskipun terdapat variasi antar kelompok, tidak ditemukan penurunan kadar hemoglobin yang signifikan secara klinis maupun statistik pada kelompok yang sering mengonsumsi kopi. Hasil ini menunjukkan bahwa kebiasaan konsumsi kopi dalam kehidupan sehari-hari tidak memiliki dampak signifikan terhadap kadar hemoglobin pada mahasiswa .
GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PENDERITA DEMAM TIFOID DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTADemam tifoid merupakan penyakit yang menyerang seluruh tubuh dan disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambar Fero, Moh Randy Gunawan; Hadi, Wahid Syamsul; Widyantara, Aji Bagus
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49970

Abstract

Demam tifoid merupakan penyakit yang menyerang seluruh tubuh dan disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran jumlah leukosit pada penderita demam tifoid. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, dengan teknik pengambilan sampel yang sesuai kriteria inklusi dengan Teknik purposive sampling dengan populasi semua pasien terkena demam tifoid yang tercatat rekam medis RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta pada bulan Januari-Desember tahun 2024 berjumlah 100 data pasien. Hasil dari penelitian bahwa pasien demam tifoid terbanyak pada jumlah leukosit dengan nilai normal sebanyak 57 (57%) responden dengan rata-rata 7.165 /ul darah, pada pasien demam tifoid yang terbanyak pada jumlah limfosit dengan nilai normal sebanyak 63 (63%) responden dengan rata-rata 27.78/ul darah dari total 100 responden, menurut jenis kelamin penderita demam tifoid terbanyak pada perempuan 63 (63%) responden, sedangkan laki-laki 37 (37%) responden. Berdasrkan usia jumlah terbanyak pada usia 19-59 tahun 71 (71%) responden dan jumlah yang paling sedikit usia >60 tahun 4 (4%) responden. Kesimpulan pada penelitian tersebut terhadap 100 pasien demam tifoid di RSU PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta dengan rata-rata jumlah leukosit 7.77/ul darah.
GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN JUMLAH LEUKOSIT PADA PASIEN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM (RSU) RAJAWALI CITRA BANGUNTAPAN YOGYAKARTA Surmin, Azalia Sabila Andi; Hadi, Wahid Syamsul; Anwar, Chairil
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49992

Abstract

Penyakit diabetes mellitus (DM) adalah penyakit tidak menular yang sering dialami orang di seluruh dunia. Peningkatan kadar gula darah, atau kondisi hiperglikemia, yang disebabkan oleh penurunan produksi insulin pankreas. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran hemoglobin dan jumlah leukosit pasien yang menderita diabetes melitus tipe 2 pada RSU Rajawali Citra Banguntapan Yogyakarta. Penelitian ini metode cross-sectional dengan pengumpulan data sekunder. Selain itu, pengambilan sampel disesuaikan dengan kriteria inklusi melalui teknik purposive sampling. Jenis kelamin dan tingkat keparahan diabetes melitus adalah variabel bebas dalam penelitian ini, sedangkan diabetes melitus, kadar hemoglobin, dan jumlah leukosit adalah variabel terikat. Uji normalitas, distribusi frekuensi, dan korelasi digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh menggunakan program SPSS. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100 pasien diabetes melitus di RSU Rajawali Citra Banguntapan Yogyakarta, dengan kadar glukosa darah rata-rata 237,63 mg/dL, menunjukkan bahwa 58 pasien menunjukkan kadar hemoglobin yang rendah dan jumlah leukosit yang tinggi, sementara 42 pasien berada di batas normal. Hasil uji korelasi kemudian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara kadar hemoglobin dan leukosit dan kadar glukosa darah.