Kinerja perawat sangat memengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, namun beban kerja yang tinggi dan tekanan emosional dapat menyebabkan Burnout Syndrome tinggi (31.188), yang ditandai dengan kelelahan emosional, depersonalisasi, dan penurunan pencapaian diri. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat burnout syndrome dan job satisfaction terhadap kualitas pelayanan pada perawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner terdiri dari kelelahan emosional, depersonalisasi, dan capaian diri. Responden dalam penelitian ini adalah 100 perawat yang bekerja di rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Analis data menggunakan software SEM-PLS dengan autocoding Partial least squares (PLS) Algorithm serta uji statistik Cronbach’s Alpha untuk mengonfirmasi validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai R Square untuk job satisfaction adalah 0,829%, sementara nilai R Square untuk service quality mencapai 0,823%. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel berada dalam kategori yang kuat. Hipotesis yang diterima menunjukkan bahwa Job Satisfaction berpengaruh signifikan terhadap service quality, dengan nilai T-statistics sebesar 6.480 dan p-value 0,000. Namun, hipotesis yang menyatakan bahwa burnout syndrome berpengaruh terhadap service quality tidak terbukti signifikan, dengan nilai T-statistics sebesar 0,121 dan p-value 0,904. Hal ini menunjukkan bahwa burnout syndrome tidak secara langsung memengaruhi kualitas pelayanan, tetapi dapat memengaruhi kepuasan kerja perawat. Oleh karena itu, intervensi yang berfokus pada peningkatan kepuasan kerja sangat diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Copyrights © 2025