Orang tua yang bermigrasi baik secara internal dan internasional berdampak signifikan terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak yang ditinggalkan (children left behind), terutama pada perbedaan pola pengasuhan akibat ketidakhadiran orang tua baik secara fisik dan emotional. Tujuan utama dari scoping review ini adalah untuk memetakan literature tentang dampak migrasi orangtua terhadap praktek pengasuhan dan status gisi anak. Tinjauan ini disusun secara sistematis dengan menggunakan metode Preferred Reporting Items for Scoping Review (PRISMA-ScR) dan berdasarkan pada empat basis data pencarian artikel yakni PubMed, Scopus, ScienceDirect dan EBSCOhost. Kriteria inklusi meliputi artikel berbahasa inggris yang di terbitkan pada tahun 2015 hingga tahun 2024, populasi penelitian yaitu anak usia dibawah lima tahun yang ditinggalkan orang tua dan artikel merupakan artikel original yang dapat di akses penuh. Seluruh proses indentifikasi, skrining dan kelayakan artikel menggunakan Mendeley. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa orangtua yang bermigrasi terkhususnya ibu terbukti memiliki dampak negatif terhadap kualitas pengasuhan dan status gizi anak. Hal ini disebabkan kurangnya durasi menyusui anak, pola pemberian makan yang tidak memenuhi standar gizi minimal, serta terbatasnya akses dan pemanfaatan layanan Kesehatan. Minimnya keterlibatan ibu dalam pengasuhan anak juga turut memperbesar resiko anak mengalami stunting, wasting, dan underweight dibandingkan dengan anak yang ayahnya bermigrasi. Dapat disimpulkan bahwa migrasi orangtua merupakan salah satu faktor yang turut berkontribusi pada rendahnya kualitas pola asuh dan status gisi anak, sehingga perlu adanya intervensi dan kebijakan yang mendukung pengasuh alternatif dan pemenuhan gizi anak.
Copyrights © 2025