Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Vol. 0 No. 00 (2025): inpress

Katuk Depolarisasi PRODUKSI DAN KUALITAS SUSU SAPI FH SATU BULAN SETELAH BERANAK YANG DISUPLEMENTASI KATUK DEPOLARISASI: Produksi dan Kualitas susu sapi

Suprayogi, Agik (Unknown)



Article Info

Publish Date
26 Nov 2025

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh pemberian pakan tambahan berupa katuk depolarisasi terhadap produksi dan kualitas susu pada sapi perah Friesian Holstein (FH) satu bulan setelah beranak. Sebanyak 21 ekor induk sapi Friesian Holstein yang baru beranak digunakan dalam penelitian ini, dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan, yaitu Kontrol (P0), BKD (Bubuk Katuk Depolarisasi) (P1), dan PKD (Pellet Katuk Depolarisasi) (P2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering pakan pada perlakuan P0 adalah 15.59 ± 0.91 kg, P1 sebesar 15.14 ± 1.38 kg, dan P2 mencapai 16.27 ± 1.28 kg. Produksi susu pada perlakuan P0 adalah 25.57 ± 1.92 liter, P1 sebanyak 30.50 ± 3.09 liter, dan P2 mencapai 31.04 ± 2.68 liter. Persentase bahan kering susu pada P0 adalah 21.75±11.67%, P1 sekitar 21.7±0.99%, dan P2 mencapai 31.0±10.75%. Katuk depolarisasi, terutama dalam bentuk pellet memberikan peningkatan produksi susu secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Temuan ini menunjukkan bahwa pemberian katuk depolarisasi sebagai pakan tambahan pada sapi perah FH dapat meningkatkan produksi susu dan kualitas susu pada bulan pertama masa laktasi. Penambahan katuk depolarisasi, terutama dalam bentuk pellet, dapat dianggap sebagai strategi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan ternak sapi perah. Kata kunci: Friesian Holstein, katuk depolarisasi, kualitas susu, 1 bulan laktasi, produksi susu

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

JIPI

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Artikel yang dimuat meliputi hasil-hasil penelitian, analisis kebijakan, dan opini-opini yang berhubungan dengan pertanian dalam arti luas, seperti agronomi, ilmu tanah, hama dan penyakit tanamam, ilmu kehewanan, kedokteran veteriner, keteknikan pertanian, teknologi industri, teknologi pangan, ilmu ...