Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) merupakan tantangan serius dalam upaya pengendalian tuberkulosis di Indonesia, termasuk di wilayah pesisir Kota Kendari. Rendahnya pengetahuan masyarakat, kepatuhan pengobatan, serta terbatasnya dukungan sosial berkontribusi terhadap meningkatnya risiko MDR-TB. Pemberdayaan komunitas melalui promosi kesehatan menjadi strategi penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pencegahan MDR-TB. Tujuan dari kegiatan PKM yaitu untuk mengetahui efektivitas promosi kesehatan berbasis pemberdayaan komunitas dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pencegahan MDR-TB di Kelurahan Nambo, Kota Kendari. Kegiatan PKM ini menggunakan desain quasi-experimental dengan pendekatan pre-test dan post-test tanpa kelompok kontrol. Intervensi dilakukan melalui pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual dan cetak, diskusi kelompok terarah (FGD), serta pembentukan Kelompok Penggerak. Peserta berjumlah 23 orang kader kesehatan dan anggota PKK. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat signifikansi 0,05. Terdapat peningkatan signifikan pada pengetahuan peserta (rata-rata pre-test = 13,45; post-test = 16,13; p = 0,000). Namun, tidak ditemukan peningkatan signifikan pada sikap (rata-rata pre-test = 25,00; post-test = 26,52; p = 0,260). Selain itu, terbentuk dua kelompok P3TB yang berperan dalam pendampingan dan pengawasan kepatuhan pengobatan pasien TB di masyarakat. Promosi kesehatan berbasis pemberdayaan komunitas terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan MDR-TB, meskipun perubahan sikap tidak signifikan. Intervensi ini berpotensi menjadi model pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir untuk mendukung program nasional pengendalian TB.
Copyrights © 2025