Minat baca di Indonesia tergolong rendah, sebagaimana ditunjukkan oleh data UNESCO yang menyatakan hanya 0,001% penduduk Indonesia memiliki minat membaca. Merespon kondisi tersebut, pemerintah menggalakkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai upaya peningkatan budaya literasi, khususnya di jenjang sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan pojok baca sebagai sarana pembiasaan literasi peserta didik di SD Negeri 3 Sumber. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan angket terhadap peserta didik kelas VI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pojok baca memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan minat baca peserta didik. Letaknya yang strategis di dalam kelas, desain yang menarik, serta peran aktif guru dalam mendampingi peserta didik menjadi faktor penentu keberhasilan pojok baca sebagai sarana literasi. Meskipun masih dijumpai kendala berupa rendahnya inisiatif membaca secara mandiri, pojok baca terbukti efektif dalam membentuk kebiasaan literasi sejak dini. Peran guru, desain ruang yang menarik, serta pemilihan buku yang sesuai menjadi faktor penentu keberhasilan program ini.
Copyrights © 2025