Kemiskinan kronis di Kabupaten Sampang selama lebih dari tiga dekade merupakan fenomena multidimensi yang lahir dari interaksi antara faktor struktural, kultural, dan geografis yang saling memperkuat. Penelitian ini bertujuan menganalisis pola interlocking poverty trap (perangkap kemiskinan multidimensi) di Sampang dengan mengintegrasikan pendekatan ekonomi Islam. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus di tiga wilayah representatif kemiskinan, yaitu Sreseh, Kedungdung, dan Ketapang Laok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan akses pendidikan, lemahnya infrastruktur ekonomi, budaya fatalistik, serta keterisolasian wilayah pesisir memperkuat reproduksi kemiskinan antargenerasi. Dalam perspektif ekonomi Islam, kondisi tersebut menunjukkan belum terpenuhinya prinsip maqāṣid syariah, terutama aspek hifz al-‘aql (pemeliharaan akal), hifz al-māl (pemeliharaan harta), dan tujuan falah (kesejahteraan dunia–akhirat). Upaya pemutusan perangkap kemiskinan perlu diarahkan pada penguatan sumber daya manusia, peningkatan konektivitas wilayah, serta pemberdayaan ekonomi berbasis syariah melalui optimalisasi zakat, wakaf produktif, dan lembaga keuangan mikro syariah. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik berbasis nilai Islam dalam merancang kebijakan pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan di daerah tertinggal.
Copyrights © 2025