Pembinaan bahasa melalui media digital menjadi salah satu upaya yang relevan dan efektif untuk meningkatkan pemahaman kebahasaan, khususnya terkait afiksasi di kalangan pengguna media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembinaan bahasa melalui konten edukatif di Instagram dan menganalisis peningkatan pemahaman pengguna terhadap konsep afiksasi berdasarkan hasil pretest dan posttest. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data berupa komentar netizen yang mengandung kesalahan afiksasi pada beberapa unggahan influencer serta hasil tes yang dikembangkan berdasarkan temuan tersebut. Proses pembinaan dilakukan melalui tiga tahap, yakni pretest, penyajian materi melalui infografis dan video animasi, serta posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman peserta dari 70,63% pada pretest menjadi 80% pada posttest. Paningkatan signifikan terlihat pada kemampuan peserta memperbaiki kata tidak baku menjadi baku dan memahami makna imbuhan tertentu. Temuan ini menunjukkan bahwa Instagram dapat menjadi media efektif dalam pembinaan bahasa Indonesia karena penyajianya yang ringkas dan menarik. Penelitian ini juga mengimplikasikan bahwa pemanfaatan media sosial perlu terus dikembangkan dalam kegiatan pembinaan bahasa, khususnya bagi generasi muda yang sangat akrab dengan penggunaan platform digital.
Copyrights © 2025