Manusia dalam Islam memiliki potensi dididik sekaligus mendidik atau pedagogi, bakat dan lingkungannya merupakan dua garis konveirgensi yang memperjuangkaan pengembangan manusia, selain itu juga sebagai makhluk yang dapat berkembang dan berpendidikan, manusia juga membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan dirinya. Karena manusia pada hakekatnya memiliki kemampuan untuk mengetahui tingkat tertinggi, sekaligus menempatkannya sebagai makhluk individu, sosial dan budaya yang tumbuh dan berkembang pada budaya secara keseluruhan, termasuk pendidikan dan juga sebagai manusia memiliki kemampuan rasional, dari kemampuan rasional yang bisa dipelajari manusia dari apa yang dilihatnya. Manusia dengan potensi tersebut dapat mengembangkan dirinya sebagai abdulloh dan kholifatulloh yang memiliki keunggulan dari makhluk lain.
Copyrights © 2024