<![CDATA[Diabetes Melitus (DM) tipe 2 merupakan penyakit kronis yang banyak diderita lansia. Hiperglikemia dapat mempercepat kerusakan vaskular serebral dan meningkatkan risiko gangguan fungsi kognitif. Pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) sering digunakan untuk memantau kontrol glikemik dalam praktik klinis sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kadar gula darah sewaktu dengan fungsi kognitif pada pasien lansia dengan DM tipe 2. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain cross-sectional. Subjek adalah pasien lansia dengan DM tipe 2. Kadar gula darah sewaktu diperiksa menggunakan metode enzimatik, sedangkan fungsi kognitif diukur dengan questioner Mini-Cog. Analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman/Pearson. Hasil penilitian Mayoritas pasien dengan kadar GDS ?200 mg/dL memiliki skor gangguan kognitif lebih rendah dibanding pasien dengan GDS <200 mg/dL. Terdapat korelasi positif signifikan antara kadar gula darah sewaktu dan skor kognitif (r = 0,445; p < 0,001). Sehingga dapat disimpulkan kadar gula darah sewaktu yang tinggi berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia dengan DM tipe 2. Pemeriksaan GDS dapat menjadi indikator awal deteksi risiko gangguan kognitif pada pasien DM tipe 2 lansia.]]>
Copyrights © 2025
