Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap bagaimana sekolah dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, serta meminimalkan kelemahan (weaknesses) yang berpotensi menghambat perkembangan sekolah. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan staf tata usaha. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, penyebaran kuisioner, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk memperoleh gambaran yang komprehensif mengenai kondisi internal sekolah. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan hasil pengolahan data, ditemukan bahwa sekolah memiliki kekuatan (strengths) yang sangat dominan dengan persentase mencapai 86%. Kekuatan ini tercermin pada kompetensi guru yang baik, lingkungan sekolah yang kondusif, serta hubungan kerja sama yang harmonis antara guru, siswa, dan pimpinan sekolah. Faktor-faktor tersebut menjadi fondasi penting bagi terciptanya proses pembelajaran yang efektif dan berkualitas. Selanjutnya hasil analisis pada kelemahan (weaknesses) menunjukkan persentase 63%. Beberapa aspek yang perlu ditingkatkan antara lain pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran yang belum optimal, motivasi belajar siswa yang cenderung rendah, serta kurangnya kegiatan pengembangan profesional guru secara berkelanjutan. Kondisi ini mengindikasikan perlunya strategi perbaikan yang lebih terarah. Dengan mengoptimalkan kekuatan yang telah dimiliki dan secara simultan mengatasi berbagai kelemahan tersebut, MTs Yosodipuro Pengging memiliki peluang besar untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan dan mencapai standar pendidikan yang lebih baik.
Copyrights © 2026