Sektor pertambangan dan energi merupakan salah satu sektor dengan tingkat risiko operasional dan pelaporan keuangan yang tinggi, sehingga memerlukan mekanisme audit yang mampu menjamin transparansi serta akuntabilitas perusahaan. Kompleksitas struktur transaksi, tingginya nilai aset, dan eksposur terhadap fluktuasi harga komoditas menuntut adanya audit berkualitas yang tidak hanya bergantung pada kemampuan auditor eksternal, tetapi juga pada efektivitas tata kelola internal perusahaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh keberagaman gender dalam komite audit, audit switching, dan asersi manajemen terhadap kualitas audit, serta menilai peran reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai variabel pemoderasi. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode Partial Least Square (PLS), penelitian melibatkan 40 perusahaan pertambangan dan energi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2022–2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberagaman gender dalam komite audit dan asersi manajemen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan audit switching tidak memberikan pengaruh signifikan. Lebih jauh, reputasi KAP terbukti memoderasi hubungan antarvariabel dengan memperkuat pengaruh positif gender diversity dan asersi manajemen terhadap kualitas audit, serta memperkuat arah negatif audit switching. Temuan ini mengindikasikan bahwa kualitas audit pada sektor berisiko tinggi dipengaruhi oleh sinergi antara mekanisme tata kelola internal dan kredibilitas auditor eksternal. Implikasi penelitian menegaskan pentingnya komposisi komite audit yang beragam dan seleksi KAP bereputasi sebagai strategi untuk meningkatkan kualitas pengawasan dan keandalan laporan keuangan.
Copyrights © 2026