Abstrak. Perpindahan santri baru dari lingkungan rumah ke lingkungan pesantren dapat menimbulkan tantangan psikologis berupa homesickness, yaitu kondisi emosi negatif yang disebabkan oleh berpisahnya diri dengan lingkungan rumah. Penelitian menunjukkan bahwa 80% siswa melaporkan pernah merasa rindu kampung halaman setelah memulai pendidikan di tempat baru. Self compassion sebagai kemampuan memahami diri serta berbuat baik terhadap diri sendiri ketika mengalami situasi sulit dipandang dapat memengaruhi tingkat homesickness pada santri baru. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara self compassion dengan homesickness pada santri baru di Pondok Pesantren Modern Rahmatul Asri. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Sampel penelitian sebanyak 119 santri baru kelas VII yang dipilih menggunakan random sampling. Instrumen penelitian menggunakan skala homesickness (9 aitem) dan skala self compassion (10 aitem) yang telah divalidasi. Analisis data menggunakan Spearman's Rank Correlation Coefficient. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas santri mengalami homesickness kategori sedang (71%) dan self compassion kategori tinggi (48%). Uji korelasi menghasilkan koefisien korelasi rxy = -0,195 dengan signifikansi p = 0,034 (p < 0,05), menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara self compassion dengan homesickness. Terdapat hubungan negatif yang bermakna antara self compassion dengan homesickness, dimana semakin tinggi self compassion maka semakin rendah homesickness yang dialami santri baru. Disarankan pengembangan program pembinaan yang mendukung peningkatan self compassion untuk mengurangi homesickness santri baru. Kata Kunci: Adaptasi, Homesickness, Pondok Pesantren, Santri Baru, Self Compassion
Copyrights © 2025