Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendekatan tafsir Gus Baha (Ahmad Bahauddin Nursalim) dalam menyebarkan pemahaman Al-Qur’an melalui media sosial, serta dampaknya terhadap pemahaman agama di kalangan masyarakat Indonesia. Gus Baha, yang dikenal luas lewat ceramah-ceramahnya di platform seperti YouTube dan Instagram, menggabungkan tafsir tradisional dengan gaya komunikasi yang mudah dipahami oleh khalayak luas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, mengumpulkan data dari ceramah Gus Baha di media sosial dan wawancara dengan pengikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gus Baha berhasil mengkontekstualisasikan ayat-ayat Al-Qur’an dengan isu-isu sosial dan budaya yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, serta menggunakan bahasa yang sederhana untuk memperluas jangkauan dakwahnya. Tafsir Gus Baha tidak hanya memberikan pemahaman yang moderat dan inklusif, tetapi juga berperan dalam mendemokratisasi pengetahuan agama, dengan menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam. Selain itu, tafsir ini turut mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap Al-Qur’an, menjadikannya lebih relevan dengan tantangan zaman. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam kajian tafsir kontemporer di Indonesia, serta menunjukkan potensi media sosial sebagai sarana dakwah yang efektif di era digital.
Copyrights © 2025