Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menafsirkan makna simbolik yang terkandung dalam pakaian perempuan adat Nias, Öröba Si’öli, saat ditampilkan dalam pertunjukan Tari Maena. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis semiotik budaya, penelitian ini menafsirkan simbol, warna, motif, dan ornamen pakaian adat sebagai representasi nilai budaya masyarakat Nias. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakaian Öröba Si’öli tersusun dari unsur-unsur simbolik utama seperti warna dominan Kuning/Emas, Merah, dan Hitam, serta motif kain seperti Ni’okindrö (pola berlian/loseng) dan Ni’ohaluyo (pola segitiga ujung tombak). Setiap unsur mengandung makna filosofis yang mendalam: Kuning/Emas melambangkan kemuliaan dan kejayaan, Merah menandakan keberanian, dan Hitam menggambarkan keteguhan. Motif Ni’okindrö melambangkan kekayaan dan kemakmuran, sementara Ornamen Sulaman Emas mencerminkan status sosial dan identitas kelompok, khususnya kaum bangsawan. Secara kolektif, makna simbolik ini berperan penting dalam memperkuat pesan budaya Tari Maena, berfungsi sebagai sistem tanda (semiotik) yang menyampaikan semangat kebersamaan, solidaritas, dan penghormatan terhadap nilai adat, sekaligus menjadi sarana komunikasi budaya dan pewarisan nilai leluhur. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami makna simbolik pakaian adat sebagai bagian dari sistem tanda budaya daerah dan memperkuat upaya pelestarian budaya lokal Keywords: Pakaian Adat Nias (Öröba Si’öli), Tari Maena , makna Simbolik , Semiotika Budaya, identitas budaya.
Copyrights © 2025