<![CDATA[Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia pada era modern. Hampir seluruh aktivitas kehidupan, baik di sektor rumah tangga, komersial, maupun industri, sangat bergantung pada ketersediaan listrik. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, perkembangan industri, urbanisasi, serta transformasi digital yang semakin masif, konsumsi listrik di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa konsumsi listrik nasional per kapita masih berada pada kisaran 1.200 kWh per tahun, namun tren pertumbuhan permintaan energi menunjukkan kecenderungan naik secara signifikan. Kenaikan konsumsi listrik ini menjadi tantangan besar bagi penyediaan energi, mengingat sumber utama pembangkit listrik di Indonesia masih didominasi oleh energi fosil seperti batubara, minyak, dan gas. Peningkatan kebutuhan energi listrik di Indonesia sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi. Saat ini, sebagian besar energi masih bergantung pada bahan bakar fosil yang ketersediaannya terbatas serta berdampak negatif terhadap lingkungan akibat emisi yang dihasilkan. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi salah satu solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan, dengan potensi energi surya di Indonesia mencapai 4,8 kWh/m². Namun, transisi dari listrik konvensional PT PLN (Persero) ke PLTS menghadapi tantangan, terutama karena pemahaman masyarakat mengenai perbedaan teknis dan ekonomis masih terbatas. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan penelitian yang menjelaskan kelebihan serta kekurangan PLTS, baik dari aspek teknis, ekonomis, maupun regulasi. Jurnal ini akan membahas metode pemanfaatan energi Listrik dengan PLTS untuk tujuan penghematan konsumsi energi Listrik rumah tangga.]]>
Copyrights © 2025
