Penelitian ini menganalisis dampak kebijakan moneter terhadap suku bunga dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya dalam konteks Era Digital. Kebijakan moneter bank sentral (Bank Indonesia) bertujuan mengendalikan jumlah uang beredar untuk mencapai stabilitas ekonomi, termasuk pengendalian inflasi dan pengurangan pengangguran. Suku bunga berperan krusial; suku bunga rendah mendorong pinjaman, investasi, dan konsumsi, sementara suku bunga tinggi sebaliknya. Di Era Digital, perubahan teknologi membawa efisiensi dan model bisnis inovatif, tetapi juga menghadirkan tantangan bagi pelaksanaan kebijakan moneter, terutama terkait pengendalian inflasi dan stabilitas finansial. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis regresi untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel, menggunakan data sekunder dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil analisis menunjukkan bahwa kebijakan moneter, baik ekspansif (menurunkan suku bunga) maupun kontraktif (menaikkan suku bunga), memiliki dampak signifikan dan langsung terhadap suku bunga di pasar. Dalam Era Digital, suku bunga yang rendah menjadi sangat penting karena mendorong investasi dan inovasi di sektor teknologi dan startup, yang secara signifikan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, seperti peningkatan investasi di sektor TIK sebesar 30% pada tahun 2021. Namun, risiko gelembung aset dan perlunya menjaga stabilitas inflasi tetap menjadi tantangan utama yang harus diseimbangkan oleh Bank Indonesia.
Copyrights © 2025