Pengelolaan tenaga keamanan merupakan aspek penting dalam mendukung operasional rumah sakit yang aman, nyaman, dan profesional. UPTD BLUD RSUD Kabupaten Lombok Utara menghadapi tantangan berupa keterbatasan sumber daya manusia, tingginya beban operasional, serta kebutuhan akan layanan keamanan yang lebih terstandar. Menyikapi kondisi tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan tujuan mengkaji dan merumuskan model outsourcing tenaga keamanan kepada pihak ketiga sebagai alternatif solusi yang efisien dan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah participatory community engagement, yaitu pendekatan partisipatif yang melibatkan manajemen rumah sakit, tenaga keamanan internal, dan pihak ketiga potensial. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi, identifikasi masalah, pengumpulan informasi melalui diskusi kelompok terarah, wawancara, dan observasi, dilanjutkan dengan analisis bersama serta perumusan rencana aksi outsourcing. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa outsourcing dapat menjadi peluang untuk meningkatkan profesionalitas layanan keamanan sekaligus menekan beban biaya operasional. Namun demikian, penerapannya tetap memerlukan strategi pengawasan dan kontrak kerja yang jelas agar tidak menimbulkan risiko baru. Dengan demikian, pengabdian ini menghasilkan rekomendasi praktis bagi manajemen rumah sakit dalam menyusun kebijakan pengelolaan tenaga keamanan yang lebih efektif, profesional, dan berorientasi pada keberlanjutan layanan.
Copyrights © 2025