Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan yang bertahan pasca PHK di Indonesia. Fenomena PHK massal yang meningkat akibat tekanan ekonomi dan restrukturisasi organisasi menimbulkan tantangan psikologis dan organisasional bagi karyawan yang tetap bekerja. Pendekatan kuantitatif eksplanatori digunakan dengan survei daring terhadap 315 responden dari berbagai sektor industri. Analisis dilakukan menggunakan Partial Least Squares–Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan SmartPLS versi 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PHK berpengaruh negatif signifikan terhadap motivasi kerja (β = –0,42; p < 0,001) dan kinerja karyawan (β = –0,28; p < 0,001). Dampak PHK paling kuat dirasakan pada aspek psikologis, diikuti organisasional dan ekonomi, sedangkan dampak sosial relatif rendah. Meskipun demikian, karyawan tetap mampu mempertahankan kinerja melalui komitmen dan tanggung jawab profesional. Temuan ini mendukung Job Insecurity Theory, Survivor Syndrome Theory, Job Demands–Resources Model, Conservation of Resources Theory, dan Equity Theory, yang menjelaskan dinamika ketidakamanan kerja, tekanan emosional, serta persepsi keadilan dalam situasi pasca PHK. Implikasi praktis penelitian ini menekankan pentingnya komunikasi terbuka, dukungan psikologis, pelatihan adaptif, dan kebijakan ketenagakerjaan yang adil agar motivasi dan kinerja karyawan tetap terjaga meskipun menghadapi restrukturisasi.
Copyrights © 2025