Penelitian ini bertujuan untuk menelaah bagaimana digital fatigue memengaruhi kreativitas karyawan, dengan burnout berperan sebagai variabel mediasi dan psychological empowerment sebagai faktor moderasi tambahan. Penelitian difokuskan pada karyawan yang mengalami tuntutan kerja digital, seperti komunikasi di luar jam kerja dan penggunaan perangkat secara berkepanjangan. Desain penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif, dengan kuesioner terstruktur menggunakan skala Likert yang disebarkan kepada karyawan di beberapa organisasi terpilih. Data dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) melalui AMOS untuk menilai hubungan langsung, tidak langsung, dan moderasi antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digital fatigue secara signifikan meningkatkan burnout, yang selanjutnya berdampak negatif pada kreativitas karyawan. Psychological empowerment berperan sebagai moderator yang menahan dampak burnout terhadap kreativitas, menekankan perannya dalam mengurangi konsekuensi negatif digital fatigue. Penelitian ini memperjelas bagaimana digital fatigue menurunkan kreativitas dan menekankan psychological empowerment sebagai faktor internal penting. Secara nyata, temuan ini mendorong organisasi untuk membatasi beban komunikasi digital dan memperkuat empowerment agar kreativitas karyawan tetap terjaga.
Copyrights © 2025