Perkembangan teknologi abad 21 membawa perubahan besar terhadap paradigma pendidikan untuk tidak hanya menghasilkan individu yang cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat, empatik, dan berakhlak mulia. Penelitian ini menganalisis secara kritis penerapan Kurikulum Berbasis CINTA (KBC) dalam pembentukan pendidikan karakter siswa di era digital sebagai fondasi utama pengembangan manusia seutuhnya. Kurikulum ini berfokus pada pengintegrasian nilai kasih, empati, dan spiritualitas ke dalam proses pembelajaran abad ke-21 yang menekankan keterampilan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Dengan pendekatan kualitatif dan analisis reflektif, studi ini mengungkap bahwa teknologi harus berfungsi sebagai sarana humanisasi, bukan dehumanisasi. Hasil menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Berbasis CINTA mampu menumbuhkan karakter humanis, tangguh, membentuk karakter siswa yang adaptif, dan berintegritas melalui sinergi nilai cinta dan literasi digital. Tantangan utamanya terletak pada kesiapan guru, dukungan kebijakan, dan internalisasi nilai dalam budaya sekolah. Kurikulum ini dinilai relevan dan bersinergi antara guru, sekolah, orang tua, dan masyarakat yang menyeimbangkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual demi mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045.
Copyrights © 2025