Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan dituntut mengelola sumber daya keuangan secara efektif untuk menjaga kinerja dan meningkatkan profitabilitas. Industri manufaktur sub-sektor farmasi, sebagai sektor strategis dalam perekonomian dan kesehatan, harus mampu menjaga keberlanjutan operasional serta berinovasi dalam strategi keuangan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perputaran modal kerja, struktur modal, dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sub-sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2020–2023. Profitabilitas diukur dengan Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE), perputaran modal kerja diukur dengan rasio Working Capital Turnover (WCT), struktur modal menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), dan pertumbuhan penjualan diukur melalui Sales Growth. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis data panel dan teknik purposive sampling terhadap 8 perusahaan farmasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, perputaran modal kerja dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, sementara struktur modal tidak berpengaruh signifikan. Secara simultan, ketiga variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Temuan ini memberikan implikasi bagi manajemen perusahaan dalam merumuskan strategi efisiensi keuangan dan pertumbuhan penjualan guna meningkatkan profitabilitas. Kata Kunci : Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal, Pertumbuhan Penjualan, ROA, ROE
Copyrights © 2025