Tulisan ini membahas dinamika penyebaran dan perkembangan Islam di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia dan Malaysia, dengan pendekatan komparatif-historis dan kualitatif. Kedua negara ini menunjukkan karakteristik Islam yang berbeda sebagai akibat dari faktor sejarah, budaya, dan institusional. Di Indonesia, Islam berkembang melalui pendekatan damai, budaya, dan akulturasi, menghasilkan wajah Islam yang inklusif, pluralis, dan dinamis. Sementara itu, di Malaysia, proses islamisasi berlangsung dalam kerangka institusi kerajaan yang kuat, sehingga melahirkan bentuk Islam yang lebih terstruktur dan terlembagakan. Perbedaan ini tercermin dalam sistem pendidikan, hukum, dan kehidupan sosial-keagamaan masing-masing negara. Studi ini menunjukkan bahwa Islam di Asia Tenggara bukan hanya fenomena keagamaan, tetapi juga sosial dan politik yang membentuk identitas dan praktik masyarakat. Dengan menelaah latar sejarah dan konteks lokal, tulisan ini menyoroti pentingnya pemahaman terhadap keragaman ekspresi Islam dalam merespons tantangan globalisasi dan pluralisme di era modern
Copyrights © 2025