Kemiskinan dikalangan masyarakat pesisir masih menjadi tantangan utama pembangunan di Indonesia, khususnya di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melaksanakan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) melalui bantuan mesin konverter bagi nelayan kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan program konversi tersebut di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar dengan menggunakan enam indikator evaluasi kebijakan William N. Dunn, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas, dan ketepatan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan teknik pattern matching untuk membandingkan data empiris dengan kerangka konseptual, serta diuji keabsahannya melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator efisiensi, kecukupan, dan pemerataan telah tercapai dengan baik, yang tercermin dari kelancaran proses distribusi serta kesesuaian program dengan tujuan untuk menurunkan biaya operasional nelayan dan memastikan penerima bantuan yang tepat sasaran. Namun demikian, indikator efektivitas, responsivitas, dan ketepatan belum tercapai secara optimal karena hanya 19 dari 69 informan (27,53%) yang masih menggunakan mesin konverter sesuai dengan tujuan program. Temuan ini menunjukkan bahwa meskipun program ini telah mencapai sebagian keberhasilan, masih diperlukan upaya lanjutan untuk meningkatkan pemanfaatan jangka panjang serta memperkuat responsivitas penerima manfaat dalam rangka mendorong keberlanjutan dan kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.
Copyrights © 2025