Artikel ini membahas tentang aktivitas jamaah di lingkungan Pesantren Suryalaya, khususnya tentang aktualisasi yang dilakukan oleh jamaah di pesantren dalam memanfaatkan air sebagai media pengobatan terhadap berbagai penyakit fisik maupun non fisik (mental) yang hingga saat ini masih berlangsung, bahkan menjadi sebuah âtradisiâ. Hal ini menjadi kajian yang layak untuk diteliti secara ilmiah karena secara ontologis fenomena pemanfaatan air sebagai media dalam mengobati penyakit di Pesantren Suryalaya telah berlangsung lama dan terbukti secara empiris oleh masyarakat yang berkunjung ke pesantren. Pengobatan di Pesantren ini menggunakan metode riyadlah dan psikoterapi alternatif hasil pengembangan Abah Anom sebagai cara (ikhtiar) untuk mendapatkan kesembuhan, bagi mereka yang mempunyai penyakit psikis dan penyakit fisik akibat gangguan psikis (psikosomatik). Komponen utama yang digunakan sebagai media pengobatan adalah air yang telah didoakan oleh mursyid di Pesantren Suryalaya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan deskriptif analitik, dengan penalaran induktif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnografi dan interdisipliner antara ilmu kesehatan dan pengobatan, budaya dan jamaah, serta pendekatan sosial. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa air memiliki fungsi untuk mengobati penyakit, dengan pemahaman bahwa air hanyalah sebagai media. Jamaah di Pesantren Suryalaya mengaktualisasikan terapi air tersebut dalam bentuk aktivitas ritual ibadah yang rutin dilakukan dengan meminta air yang telah didoakan oleh para wakil talqin dan jamaah Pesantren. Air yang telah didoakan tersebut tidak hanya digunakan untuk menyembuhkan penyakit secara khusus, tetapi dimanfaatkan pula oleh jamaah untuk kesehatan dan kebaikan dalam beraktivitas.
Copyrights © 2017