Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

AKTUALISASI BUDAYA TERAPI AIR SEBAGAI MEDIA PENGOBATAN OLEH JAMAAH DI PESANTREN SURYALAYA – PAGERAGEUNG TASIKMALAYA Wardiani, Sri Rijati; Gunawan, Djarlis
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.402 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang aktivitas jamaah di lingkungan Pesantren Suryalaya, khususnya tentang aktualisasi yang dilakukan oleh jamaah di pesantren dalam memanfaatkan air sebagai media pengobatan terhadap berbagai penyakit fisik maupun non fisik (mental) yang hingga saat ini masih berlangsung, bahkan menjadi sebuah ‘tradisi’. Hal ini menjadi kajian yang layak untuk diteliti secara ilmiah karena secara ontologis fenomena pemanfaatan air sebagai media dalam mengobati penyakit di Pesantren Suryalaya telah berlangsung lama dan terbukti secara empiris oleh masyarakat yang berkunjung ke pesantren. Pengobatan di Pesantren ini menggunakan metode riyadlah dan psikoterapi alternatif hasil pengembangan Abah Anom sebagai cara (ikhtiar) untuk mendapatkan kesembuhan, bagi mereka yang mempunyai  penyakit psikis dan penyakit fisik akibat gangguan psikis (psikosomatik). Komponen utama yang digunakan sebagai media pengobatan adalah air yang telah didoakan oleh mursyid di Pesantren Suryalaya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan deskriptif analitik, dengan penalaran induktif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnografi dan interdisipliner antara ilmu kesehatan dan pengobatan, budaya dan jamaah, serta pendekatan sosial. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa air memiliki fungsi untuk mengobati penyakit, dengan pemahaman bahwa air hanyalah sebagai media. Jamaah di Pesantren Suryalaya mengaktualisasikan terapi air tersebut dalam bentuk aktivitas ritual ibadah yang rutin dilakukan dengan meminta air yang telah didoakan oleh para wakil talqin dan jamaah Pesantren. Air yang telah didoakan tersebut tidak hanya digunakan untuk menyembuhkan penyakit secara khusus, tetapi dimanfaatkan pula oleh jamaah untuk kesehatan dan kebaikan dalam beraktivitas.
KAMPANYE ZERO WASTE SEBAGAI GAYA HIDUP PADA MAHASISWA DAN IBU RUMAH TANGGA DI JATINANGOR (ANALISIS SITUASIONAL DAN RENCANA SOLUSI) Intan, Tania; Wardiani, Sri Rijati
JURNAL DAYA-MAS Vol 4, No 1 (2019): JURNAL DAYA-MAS
Publisher : Universitas Merdeka Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33319/dymas.v4i1.10

Abstract

The Community Service activities that will be carried out in the 2019/2020 academic year are aimed at developing Jatinangor community awareness, especially students and housewives, to manage waste in the principle of Zero Waste. The methods to be used are counseling, poster distribution, and recycling socialization. Based on situational analysis, it is known that the Jatinangor sub-district is a vast educational area, experiencing very rapid progress as indicated by the high frequency of physical development. However, the economic improvement experienced by this region was not matched by good governance, including the household waste management system. The participation of local governments and educational institutions cannot be said to be adequate. The high level of waste production and negative behaviors regarding the relationship with cultural behavior. To overcome this, a more serious and intensive educational effort is needed to change the mentality of individuals and the community of Jatinangor, in order to minimize the production of personal and household waste by applying the Zero Waste principle through 5 R: “Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot” in everyday life.
ISU KEDUKAAN DALAM METROPOP CRITICAL ELEVEN KARYA IKA NATASSA Tania Intan; Sri Rijati Wardiani
tuahtalino Vol 15, No 1 (2021): TUAH TALINO
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/tt.v15i1.2372

Abstract

Grief is a condition of human emotion due to loss of something very valuable, which is caused for example by separation or death. This research was conducted to uncover the way in which grief is narrated in Ika Natassa's novel “Critical Eleven”. In addition, this article also studies the stages carried out by the protagonists to eliminate their grief due to the death of their son. The methodological approach used for this study is literary psychology, with a theoretical framework about The Five Stages of Grief from Kübler-Ross. The results showed that: textually, the grief narrative was revealed through actions, attitudes, thoughts, and utterances of characters. The protagonists, Anya and Ale also go through all stages of grief, namely: denying, angry, negotiating, depressed, and finally accepting that reality.
PENANDA KEKUASAAN DI DALAM CERITA ANAK SULTHĀN LI YAUMIN WĀHID KARYA YA’QŪB ASY-SYĀRŪNĪ Ulfah Raihan; Sri Rijati Wardiani; Amaliatun Saleha
Metahumaniora Vol 10, No 3 (2020): METAHUMANIORA, DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v10i3.29798

Abstract

Artikel jurnal ini menyajikan hasil penelitian tentang keberadaan penanda-penanda kekuasaan di dalam cerita anak Mesir berjudul Sulthān li Yaumin Wāhid ‘Raja Sehari’ (2008) karangan Ya’qūb Asy-Syārūnī. Praktik-praktik mendominasi dan didominasi terjadi di antara para tokoh di dalam cerita. Masalah pokok yang disoroti di dalam artikel jurnal ini adalah penanda-penanda kekuasaan yang ada pada tokoh yang mengindikasikan adanya makna kekuasaan dalam perspektif semiologi Roland Barthes. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penanda-penanda kekuasaan yang ada di dalam cerita serta mengidentifikasi signifikasi yang dikemas di dalamnya melalui metode kajian sastra kualitatif dengan analisis tekstual memanfaatkan teori semiologi Roland Barthes, yaitu konsep tingkatan signifikasi berupa relasi penanda dan petandanya dalam sebuah tanda (denotasi) serta relasi tanda dengan acuannya dalam realitas eksternal (konotasi). Hasil penelitian menunjukkan ditemukannya makna-makna kekuasaan melalui identifikasi 6 kelompok jenis penanda, yaitu berupa busana, sikap dan tuturan, tempat tinggal, barang dan makanan mewah, orang-orang dekat, serta wewenang raja yang dikaitkan dengan tanda budaya. Penanda-penanda tersebut mengonotasikan pada raja sebagai pemilik kekuasaan yang merupakan orang berkelas tinggi, bertaraf hidup tinggi, mulia, dan paling istimewa yang harus dipatuhi, dilayani, serta diberikan wewenang paling besar dalam segala urusan.
RESISTENSI DAN NEGOSIASI PERAN PEREMPUAN DALAM ROMAN MEDEA. STIMMEN KARYA CHRISTA WOLF Asih Gunawiayu; N. Rinaju Purnomowulan; Sri RIjati Wardiani
Metahumaniora Vol 9, No 2 (2019): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v9i2.22673

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap resistensi dan negosiasi peran perempuan dalam Roman Medea. Stimmen karya Christa Wolf. Permasalahan yang dibahas adalah sikap dan tindakan Medea yang ditunjukkan dalam meresistensi dan menegosiasi peran perempuan pada Roman Medea. Stimmen. Dalam penelitian ini digunakan teori naratologi dari Bal (2009), dan konsep peran perempuan dalam masyarakat patriarkal yang dikemukakan oleh Figes (1986) dan Greer (1999). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap dan tindakan Medea yang meresistensi dan menegosiasi peran perempuan merupakan mekanisme yang dilakukan agar ia dapat bertahan dalam masyarakat patriarkal, sekaligus tetap memiliki otoritas terhadap dirinya.
RASISME DAN PERSPEKTIF ANAK DALAM NOVEL WHEN HITLER STOLE PINK RABBIT KARYA JUDITH KERR Pangesti Rokhi Dewi; Tisna Prabasmoro; Sri Rijati Wardiani
Metahumaniora Vol 10, No 3 (2020): METAHUMANIORA, DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v10i3.30580

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif tokoh anak Yahudi, yakni Anna dan Max terhadap rasisme selama Hitler memimpin Jerman pada tahun 1933 yang tergambar dalam novel anak When Hitler Stole Pink Rabbit karya Judith Kerr. Dalam penelitian ini digunakan teori naratologi dari Genette (1980), dan konsep rasisme yang dikemukakan oleh Fredrickson (2015) dan Better (2008). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis novel. Hasil penelitian ini adalah terdapat dua jenis rasisme pada novel tersebut, yakni rasisme institusi yang ditunjukkan oleh Nazi dan individu yang ditunjukkan oleh anak dan orang tuanya yang pro terhadap Nazi, serta teman-teman sekolah Max. Penelitian ini pun menunjukkan fokalisasi Anna dan Max baik yang dituturkan oleh mereka sendiri maupun narator tentang rasisme sebagai bentuk represi terhadap fisik dan psikis mereka. Mereka dapat meresistensi semua rasisme yang mereka alami dengan menjadi orang Yahudi yang lebih baik untuk mematahkan prasangka yang melekat pada Nazi maupun orang-orang yang membenci mereka.  Kata Kunci: rasisme, nazi, perspektif anak, sastra anak, naratologiAbstractThis research aims to analyze the Jewish children’s perspective, namely Anna and Max, on racism during Hitler's leadership in Germany in 1933 in the children's novel When Hitler Stole Pink Rabbit by Judith Kerr. The theories used in this research are narratology of Genette (1980), and the concept of racism proposed by Fredrickson (2015) and Better (2008). This study used descriptive qualitative method to analyze the novel. The article is to show the two occurrences of racism in the novel; racism shown by Nazis and individuals shown by children and parents who are pro-Nazi, as well as Max's school friends. The article examined Anna and Max’s focalizations, both spoken by themselves and by the narrator. The article eventually argues that Anna and Max’s perspective about racism is a form of repression towards their physical and psychological aspects. They withstand racial oppression by becoming better Jews to break the prejudices attached to the Nazis or those who associate them.Keywords: racism, nazi, children’s perspective, children’s literature, narratology             
EDUKASI DAN SOSIALISASI ‘INTERNET SEHAT’ PADA REMAJA PEREMPUAN (ANALISIS SITUASIONAL DAN RENCANA SOLUSI) Tania Intan; Sri Rijati Wardiani
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i1.35604

Abstract

Penggunaan internet tanpa pengawasan dan kendali yang tepat dapat menimbulkan dampak yang merugikan siapa pun, terutama pada remaja perempuan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka tim PPM mengajukan rencana solusi berupa kegiatan edukasi dan sosialisasi internet sehat dengan publik sasaran siswi SMP Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Metode kegiatan yang dipilih adalah penyuluhan dan diskusi secara daring dengan platform Zoom, sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19. Kegiatan PPM ini direncanakan akan diselenggarakan pada bulan Oktober 2021 dan dilakukan dalam tiga tahap yaitu persiapan, penyelenggaraan, dan evaluasi. Implikasi dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah bahwa (1) penggunaan internet sebagai sumber pengetahuan memiliki banyak manfaat, namun pada saat yang sama, realita memperlihatkan besarnya potensi internet untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab; (2) Dalam dunia maya, remaja perempuan rentan mengalami tindakan pelecehan dan kerap menempati posisi korban; (3) Edukasi dan sosialisasi internet sehat dapat memberikan pandangan baru pada remaja perempuan
Pemberdayaan Kaum Ibu melalui Solidaritas Bantuan Pangan pada Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah Perumahan Kota Bekasi Sri Rijati Wardiani; Tania Intan
Abdimas Universal Vol. 3 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v3i2.136

Abstract

  The Covid-19 pandemic, which is a global disaster, has had an impact on various aspects of people's lives. Housewives can be considered as those who are experiencing the most difficulties due to the pandemic because they must continue to manage and maintain their health in the middle of limitations. This community service activity is aimed at helping and empowering mothers as a form of solidarity with residents in the East Bekasi city area. The form of activity carried out is social assistance in the form of providing food and necessities regularly every Friday since December 2019 until now. All activities are carried out by implementing and implementing health protocols. The results of the activity show that there are benefits for various parties, ranging from donors, aid recipients, vegetable traders, and small grocery stores. This activity is also a form of citizen participation in helping the government to alleviate poverty and economic difficulties due to the pandemic. Assistance in the form of food and basic needs supports increasing the nutritional intake of the family so that it can maintain the immunity of the residents who get it. It is hoped that similar activities can be carried out consistently, in bulk, and evenly, in other places so that the results have a more tangible impact.
AKTUALISASI BUDAYA TERAPI AIR SEBAGAI MEDIA PENGOBATAN OLEH JAMAAH DI PESANTREN SURYALAYA – PAGERAGEUNG TASIKMALAYA Sri Rijati Wardiani; Djarlis Gunawan
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.402 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i1.14852

Abstract

Artikel ini membahas tentang aktivitas jamaah di lingkungan Pesantren Suryalaya, khususnya tentang aktualisasi yang dilakukan oleh jamaah di pesantren dalam memanfaatkan air sebagai media pengobatan terhadap berbagai penyakit fisik maupun non fisik (mental) yang hingga saat ini masih berlangsung, bahkan menjadi sebuah ‘tradisi’. Hal ini menjadi kajian yang layak untuk diteliti secara ilmiah karena secara ontologis fenomena pemanfaatan air sebagai media dalam mengobati penyakit di Pesantren Suryalaya telah berlangsung lama dan terbukti secara empiris oleh masyarakat yang berkunjung ke pesantren. Pengobatan di Pesantren ini menggunakan metode riyadlah dan psikoterapi alternatif hasil pengembangan Abah Anom sebagai cara (ikhtiar) untuk mendapatkan kesembuhan, bagi mereka yang mempunyai  penyakit psikis dan penyakit fisik akibat gangguan psikis (psikosomatik). Komponen utama yang digunakan sebagai media pengobatan adalah air yang telah didoakan oleh mursyid di Pesantren Suryalaya. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan deskriptif analitik, dengan penalaran induktif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnografi dan interdisipliner antara ilmu kesehatan dan pengobatan, budaya dan jamaah, serta pendekatan sosial. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa air memiliki fungsi untuk mengobati penyakit, dengan pemahaman bahwa air hanyalah sebagai media. Jamaah di Pesantren Suryalaya mengaktualisasikan terapi air tersebut dalam bentuk aktivitas ritual ibadah yang rutin dilakukan dengan meminta air yang telah didoakan oleh para wakil talqin dan jamaah Pesantren. Air yang telah didoakan tersebut tidak hanya digunakan untuk menyembuhkan penyakit secara khusus, tetapi dimanfaatkan pula oleh jamaah untuk kesehatan dan kebaikan dalam beraktivitas.
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DALAM UPAYA PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA DI DESA RANCAMULYA DAN TAMBAK JATI KECAMATAN PATOK BEUSI - SUBANG Sri Rijati Wardiani; Tania Intan; Mega Subekti
Dharmakarya Vol 7, No 4 (2018): Desember
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.717 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i4.11922

Abstract

Bagi perempuan yang berstatus sebagai ibu rumah tangga, pengembangan potensi diri juga seharusnya menjadi hal yang perlu dilakukan terlebih bagi mereka  yang menggantungkan pendapatan ekonomi keluarga hanya kepada suami. Seperti yang terjadi Di desa Rancamulya dan Tambak Jati, Subang, hampir sebagian besar  ibu rumah tangga  di sana bahkan belum menyadari potensi diri yang mereka miliki. Alasan itulah yang melatar-belakangi dilakukannya kegiatan penyuluhan yang bertujuan untuk memotivasi dan menggali potensi para ibu rumah tangga di desa Rancamulya, Subang ini.  Melalui penelitian ini dida-patkan bahwa keterlibatan pihak desa selaku stakeholder menjadi elemen yang tak terbantahkan untuk mencapai hasil yang diharapkan sehingga nantinya po-tensi ibu rumah tangga yang sudah tergali tersebut bisa bersinergi dengan program desa