Kegiatan usaha budidaya udang windu secara intensif mulai dilakukan dan peminatnya cukup tinggi.Meningkatnya usaha budidaya intensif diikuti dengan meningkatnya wabah penyakit yang ditimbulkan oleh golongan bakteri patogen Vibrio harveyi. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji sitotoksisitas menggunkan Artemia salina untuk menghindari sifat toksik dari ekstrak C.racemosa terhadap kelangsungan larva udang windu (Penaeus monodon)..Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT) Hasil uji sitotoksisitas memperlihatkan bahwa ekstrak metanol tidak bersifat toksik terhadap nauplius Artemia salina (LC501000 ppm. Selanjtnya metode agar padat terhadap strain bakteri patogen V. harveyi BPPBAP dengan menggunakan kisaran konsentrasi ekstrak berkelipatan 0,5 dimulai dari 2000 ppm sampai 15,625 ppm yang dibuat secara triplo. Hasilnya menunjukankan bahawa Pada konsentrasi 2000 ppm memiliki diameter zona hambat tertinggi (19.33 ppm) sementara terendah adalah konsentrasi 125 ppm (diameter zona hambat sebesar 7,33 mm), di bawah konsentrasi 125 ppm tidak tampak aktivitas antibakteri.
Copyrights © 2015