Kultivasi
Vol 17, No 1 (2018)

Konsentrasi dan waktu aplikasi K2SO4 pada produksi benih kentang (solanum tuberosum l.) G0

Dianawati, Meksy (Unknown)



Article Info

Publish Date
20 Mar 2018

Abstract

Abstract. Potassium (K) is very important nutrition for potato tuberization, which can be obtained from K2SO4 fertilizer. The high growth of potato crop on hydroponic cultivation needs to be balanced with the use of K fertilizer with various rate and time of application. This study aimed to increase the production of potato seed G0 with various rates and application time of K2SO4. The study was carried out in a plastic house in Lembang, West Bandung, West Java from June to September 2015. The study used a randomized block design with two treatment factors and five replications. The first treatment factor was the rate of K2SO4, ie 0.5; 1; 1.5; and 2 ppm. The second was the application time of K2SO4, ie 1; 2; and 1 and 2 months after planting (MAP). Data were analyzed by F test and continued with Duncan, ortogonal polinomial, and correlation test at 95% confidence level. The results showed that interaction between rate and application time of K2SO4 to plant height, number of large-tubers, number of small-tubers, and total number of tubers, and tuber weight per plant. Increased rate of K2SO4 on 1 MAP did not affect total number of tubers and number of small-tubers. Application of K2SO4 twice at 1 and 2 MAP required low rate of 0.5 ppm K2SO4 to obtain the highest of total number of tubers and number of small-tubers. Keywords : potato, seed, rate, time application, K2SO4Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi benih kentang G0 dengan berbagai konsentrasi dan waktu aplikasi K2SO4. Penelitian dilaksanakan di rumah plastik di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat mulai Juni sampai September 2015. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan dan lima ulangan. Faktor perlakuan pertama adalah konsentrasi K2SO4, yaitu 0,5; 1; 1,5; dan 2 ppm. Faktor perlakuan kedua adalah waktu aplikasi K2SO4, yaitu 1 bulan; 2 bulan; 1 dan 2 bulan setelah tanam (BST). Data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji Duncan, uji polinomial ortogonal,  dan uji korelasi pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara konsentrasi dan waktu aplikasi K2SO4 terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi ukuran besar, jumlah umbi ukuran kecil, total jumlah umbi, bobot umbi per tanaman, dan bobot per umbi. Jumlah umbi total terbanyak terdapat pada perlakuan konsentrasi K2SO4 terendah yaitu 0,5 ppm yang diberikan satu kali pada umur 2 BST. Peningkatan konsentrasi K2SO4 pada aplikasi umur 1 BST tidak mempengaruhi total jumlah umbi, jumlah umbi ukuran kecil, dan bobot per umbi. Aplikasi K2SO4 dua kali pada umur 1 dan 2 BST memerlukan konsentrasi yang rendah yaitu 0,5 ppm untuk mendapatkan total jumlah umbi, jumlah umbi kecil, dan bobot per umbi terbesar.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

Kultivasi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di ...