Meksy Dianawati, Meksy
BPTP Jawa Barat

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsentrasi dan waktu aplikasi K2SO4 pada produksi benih kentang (solanum tuberosum l.) G0 Dianawati, Meksy
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.1 KB)

Abstract

Abstract. Potassium (K) is very important nutrition for potato tuberization, which can be obtained from K2SO4 fertilizer. The high growth of potato crop on hydroponic cultivation needs to be balanced with the use of K fertilizer with various rate and time of application. This study aimed to increase the production of potato seed G0 with various rates and application time of K2SO4. The study was carried out in a plastic house in Lembang, West Bandung, West Java from June to September 2015. The study used a randomized block design with two treatment factors and five replications. The first treatment factor was the rate of K2SO4, ie 0.5; 1; 1.5; and 2 ppm. The second was the application time of K2SO4, ie 1; 2; and 1 and 2 months after planting (MAP). Data were analyzed by F test and continued with Duncan, ortogonal polinomial, and correlation test at 95% confidence level. The results showed that interaction between rate and application time of K2SO4 to plant height, number of large-tubers, number of small-tubers, and total number of tubers, and tuber weight per plant. Increased rate of K2SO4 on 1 MAP did not affect total number of tubers and number of small-tubers. Application of K2SO4 twice at 1 and 2 MAP required low rate of 0.5 ppm K2SO4 to obtain the highest of total number of tubers and number of small-tubers. Keywords : potato, seed, rate, time application, K2SO4Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi benih kentang G0 dengan berbagai konsentrasi dan waktu aplikasi K2SO4. Penelitian dilaksanakan di rumah plastik di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat mulai Juni sampai September 2015. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan dan lima ulangan. Faktor perlakuan pertama adalah konsentrasi K2SO4, yaitu 0,5; 1; 1,5; dan 2 ppm. Faktor perlakuan kedua adalah waktu aplikasi K2SO4, yaitu 1 bulan; 2 bulan; 1 dan 2 bulan setelah tanam (BST). Data dianalisis dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji Duncan, uji polinomial ortogonal,  dan uji korelasi pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara konsentrasi dan waktu aplikasi K2SO4 terhadap tinggi tanaman, jumlah umbi ukuran besar, jumlah umbi ukuran kecil, total jumlah umbi, bobot umbi per tanaman, dan bobot per umbi. Jumlah umbi total terbanyak terdapat pada perlakuan konsentrasi K2SO4 terendah yaitu 0,5 ppm yang diberikan satu kali pada umur 2 BST. Peningkatan konsentrasi K2SO4 pada aplikasi umur 1 BST tidak mempengaruhi total jumlah umbi, jumlah umbi ukuran kecil, dan bobot per umbi. Aplikasi K2SO4 dua kali pada umur 1 dan 2 BST memerlukan konsentrasi yang rendah yaitu 0,5 ppm untuk mendapatkan total jumlah umbi, jumlah umbi kecil, dan bobot per umbi terbesar.
SERANGAN WERENG BATANG COKLAT PADA PADI VARIETAS UNGGUL BARU LAHAN SAWAH IRIGASI BROWN BARS PLANTHOPPER ATTACK IN NEW SUPERIOR VARIETY RICE CROPS IRRIGATED LAND Sujitno, Endjang; Dianawati, Meksy; Fahmi, Taemi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 16, No 2: Edisi Juli 2014
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.61 KB)

Abstract

Pengendalian hama wereng coklat pada tanaman padi dapat diusahakan dengan menggunakan varietas unggul baru padi yang memiliki ketahanan terhadap serangan  hama wereng. Perlakuan ini merupakan kondisi yang paling ideal dalam mengendalikan serangan hama wereng karena cara ini mudah digunakan, murah, dan ramah terhadap lingkungan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauhmana tingkat ketahanan berbagai varietas unggul baru padi terhadap serangan hama wereng batang coklat di lahan sawah irigasi. Penelitian dilaksanakan di Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada bulan Maret sampai Agustus 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok dengan lima perlakuan berupa varietas dan masing-masing perlakuan diulang lima kali dengan petani sebagai ulangan. Varietas yang diuji adalah Inpari-4, Inpari-13, Mekongga, Ciherang, dan Sarinah. Data dianalisis dengan Anova dan dilanjutkan dengan uji berganda Duncan. Hasil: varietas Inpari 13 memiliki ketahanan lebih resisten terhadap serangan hama wereng batang coklat dibanding empat varietas lain, hal ini ditunjukkan oleh persentase serangan hama wereng yang paling rendah (10,1 persen), populasi wereng per rumpun yang  paling rendah (3,8 ekor per rumpun), serta tingkat produksi yang dihasilkan paling tinggi (6,06 ton per ha) jika dibandingkan dengan varietas yang lain.Control of brown planthopper in rice plants can be cultivated by using new varieties of rice which has resistance to attack planthoppers. This treatment is the most ideal conditions in the planthopper pest control because of the way it is easy to use, inexpensive, and environmentally friendly. The purpose of research is to determine the extent of the level of resistance various new varieties of rice to brown planthopper pest rod in irrigated land. The research was conducted in the village Jangkurang, Leles District, Garut, West Java in March to August 2013. The method used in this study is a randomized block design with five treatments in the form of varieties and each treatment was repeated five times with farmers as replications. Varieties tested were Inpari-4, Inpari-13, Mekongga, Ciherang, and Sarinah. Data were analyzed by ANOVA followed by Duncan's multiple test. Results: Inpari 13 has a resistance more resistant to attack than the brown planthopper rod four other varieties, this is indicated by the percentage of planthopper pest lowest (10.1 percent), the population of planthoppers per clump lowest (3.8 tail per hill), as well as the level of production generated the highest (6.06 tons per ha) when compared with other varieties.
POTENSI HASIL GALUR-GALUR PADI SAWAH DATARAN RENDAH KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT Dianawati, Meksy; Noviana, Irma
Agrin Vol 19, No 2 (2015): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2015.19.2.241

Abstract

Salah satu usaha peningkatan produksi padi adalah penggunaan varietas unggul. Untuk memperolehvarietas unggul tersebut perlu dilakukan serangkaian kegiatan pemuliaan, mulai dari persilangan, seleksi,pengujian daya hasil, dan uji multilokasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji galur-galur harapan padi sawahyang mempunyai sifat unggul dan potensi hasil tinggi dari uji daya hasil padi sawah dataran rendah MK I 2004.Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah Desa Ciulu, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis selama MH2005/2006 yang berada pada ketinggian 25 m dpl sejak Maret hingga Juni 2006. Rancangan penelitian yangdigunakan adalah rancangan acak kelompok dengan perlakuan sebanyak 12 nomor genotipe padi sawah (10 galurharapan yang berasal dari uji daya hasil padi sawah dataran rendah MK I 2004 dan 2 varietas pembanding) dan 3ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah malai per rumpun, jumlah gabah isi dan hampaper malai, umur 50% berbunga, bobot 1000 butir, dan produksi GKG. Data dianalisis dengan Anova dandilanjutkan dengan uji LSD taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil GKG semua perlakuan tidakberbeda nyata. Terdapat 8 galur harapan yang lebih genjah daripada varietas pembanding, yaitu OBS-MK-02-256,OBS-MK-02-272, OBS-MK-02-274, OBS-MK-02-271, OBS-MK-02-001, OBS-MK-02-269, OBS-MK-02-128,dan IR 63655-3-3-2-3. Galur harapan yang genjah dengan hasil GKG tidak berbeda nyata dengan varietaspembanding, berpeluang dikembangkan di lahan sawah tadah hujan, terutama pada musim tanam kedua atau MKI untuk meningkatkan indeks pertanaman suatu daerahKata kunci: potensi hasil, galur, padiABSTRACTFor getting a new rice variety with good character must be done by breeding, selection, yield potential testand multi location to improve rice production. Objective of this study was to find out the potential yield of linesrice in low land area from first season planting of year 2004 in Cisulu vilage, sub district of Banjarsari, CiamisDistrict during rainy season of year 2005/3006. at 25 m above sea level within march to June. Randomizedcomplete block design with 12 rice genotipes (10 rice lines gained in irrigated rice in low land area during firstdry season of year 2004 and two control varieties with three replication observed variables were plant height,number of panicle per hill, number of filled and unfilled grain per hill, 50 percent flowering stage, weight of 1000grains, and total production. Data was analyzed by Analysis of variance and if there has significant effect followingby LSD (p=0.05). The results showed that there was no significant effect on yield among rice lines compared tocontrol. Eight rice lines had shortage compared to control i.e. OBS-MK-02-256, OBS-MK-02-272, OBS-MK-02-274, OBS-MK-02-271, OBS-MK-02-001, OBS-MK-02-269, OBS-MK-02-128, dan IR 63655-3-3-2-3 and hadpotency to develop in rainfed area in second season or first dry season to improve crop area index.Key words: potential yield, rice lines, rice