Artikel ini mengkaji tentang eksplorasi identitas pemuda Tionghoa di Lasem pasca reformasi, dengan fokus pada proses transformasi kepemimpinan pada organisasi keagamaan dan religius warga Tionghoa (Yayasan Tridharma Klenteng Cu Ang Kiong dan Hoo Hap Hwe Koan Rukun Santosa, Lasem). Riset ini mengeksplorasi tema-tema identitas Tionghoa di luar pusat pemerintahan Jakarta, untuk mengetahui dampaknya di daerah. Setelah tahun 1998, arus besar pemuda Tionghoa di Indonesia terjadi dengan kecenderungan ingin menjadi bagian dari dunia global, yang tidak berpengaruh sentimen etnis dan berkarya di lembaga ekonomi internasional maupun organisasi transnasional. Dengan demikian, nasionalisme dipahami sebagai bagian yang jauh dari genggaman. Namun, hal ini tidak berlaku sepenuhnya bagi pemuda Tionghoa di Lasem. Di kota ini, pemuda-pemuda Tionghoa masih berkomitmen dengan nilai-nilai nasionalisme dengan menciptakan gerakan budaya dengan menggerakkan organisasi-organisasi sosial. Denganmelakukan wawancara mendalam dan penelitian arsip-arsip lokal, penelitian ini berusaha memberikan kontribusi pada pemetaan identitas pemuda Tionghoa dan orientasinya padaspirit nasionalisme, kususnya pada daerah di luar kota Jakarta. Penelitian ini memberikan bukti bahwa ikatan dengan kebudayaan akan menghasilkan relasi yang kuat dengan tradisidan memberikan dampak positif bagi identitas nasionalisme pemuda.Kata kunci: pemuda Tionghoa, nasionalisme, organisasi sosial, tradisi etnis, Lasem
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013