Sari Pediatri
Vol 19, No 1 (2017)

Uji Klinis Tersamar Acak Ganda Pemberian Parasetamol Pasca Imunisasi DTwP-Hep B-HIB

Abdullah Reza (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo)
Teny Tjitra Sari (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo)
Hindra Irawan Satari (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo)
Soedjatmiko Soedjatmiko (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo)
Kemas Firman (Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RS Cipto Mangunkusumo)



Article Info

Publish Date
22 Aug 2017

Abstract

Latar belakang. Demam, pengurangan waktu tidur, nyeri, dan reaksi lokal adalah beberapa kejadian ikutan pasca imunisasi. Untuk mencegah hal tersebut, profilaksis parasetamol pasca imunisasi diberikan oleh tenaga medis maupun orang tua. Peraturam Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Pedoman Imunisasi IDAI belum menetapkan secara tegas boleh atau tidaknya pemberian profilaksis parasetamol pasca imunisasi.Tujuan. Mengetahui efektivitas pemberian profilaksis parasetamol oral untuk mencegah kejadian ikutan pasca imunisasi kombinasi DTwP-Hep B-Hib.Metode. Uji klinis tersamar acak ganda (double blind randomized control trialI) dengan pemberian parasetamol dan plasebo pada pasien pasca imunisasi kombinasi DTwP-Hep B-Hib di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati dan Kelurahan Batu Ampar selama September 2015 sampai Oktober 2015. Satu hari pasca imunisasi, kelompok perlakuan diberikan parasetamol (40-50 mg/kgBB/hari) yang terbagi empat dosis, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan plasebo. Selama empat hari pasca imunisasi dilakukan pengukuran suhu aksila, lama tidur, dan reaksi inflamasi lokal.Hasil. Subjek terdiri atas 100 bayi yang mendapatkan imunisasi kombinasi DTwP-Hep B-Hib ketiga. Karakteristik dasar meliputi usia, jenis kelamin, dan status gizi tidak berbeda di kedua kelompok. Subjek penelitian mendapatkan profilaksis parasetamol (50 subjek) dan profilaksis plasebo (50 subjek). Seluruh subjek penelitian tidak demam, tidak mengalami gangguan tidur, dan tidak ditemukan reaksi lokal. Pemberian parasetamol 24 jam pasca imunisasi DTwP-Hep B-Hib menunjukkan penurunan suhu 0,1OC - 0,2OC yang bermakna secara statistik (p<0,05) pada 24 jam pertama pasca imunisasi. Pemberian parasetamol menunjukkan waktu tidur yang lebih lama, tetapi tidak bermakna secara statistik (p>0,05) pada lama tidur. Kesimpulan. Pemberian parasetamol profilaksis pasca imunisasi DTwP-Hep B-Hib selama satu hari dapat menurunkan suhu tubuh pada 24 jam pasca imunisasi.

Copyrights © 2017