Pendidikan Islam multikultural menawarkan dirinya sebagai solusi dari berbagai konflik yang menggejala pada saat ini akibat dari penyelenggaraan pendidikan yang hanya berorientasi pada pencapaian target kurikulum tertentu, serta hanya menekankan pada pengetahuan dan pencapaian nilai/angka (ranah kognitif), yang cenderung mengabaikan pembelajaran pada ranah efektif dan psikomotorik. Pesantren sebagai salah satu institusi pendidikan Islam tertua di Indonesia telah ikut serta mewujudkan pendidikan Islam yang berwatak multikultural tersebut. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui konsep sistem pendidikan pesantren yang digagasnya, pesantren diharapkan mampu menjadi âmitraâ masyarakat dalam mencetak manusia yang memiliki kepribadian yang utuh dan bulat, sekaligus menjadikan pesantren sebagai lembaga yang menjalankan sistem pendidikannya dengan corak multikultural.
Copyrights © 2016