Berkala Arkeologi SANGKHAKALA
Vol 20 No 1 (2017)

Praktik Kolonialisme dalam Eksistensi Uang Kebon pada Perkebunan Sumatera Timur Abad Ke-19-20 (Sebuah Pendekatan Arkeologi Marxis)

Andri Restiyadi (Unknown)
Churmatin Nasoichah (Unknown)



Article Info

Publish Date
22 Dec 2017

Abstract

AbstractMoney that served as a medium of exchange, in fact has various hidden meanings in social practice in the society. One of the highlights is the existence of uang kebon employed by Tuan Kebun, in this case located in the plantation of Tanah Deli, or better known as the East Sumatra Plantation. In this context there is a problem related to the presence of the uang kebon that is how the practice of colonialism which is reflected in the uang kebon? Through Marxist Archeologies scalpel obtained meaning gardener money as a hegemonies practice tool conducted by Tuan Kebun against the workers/ Kuli.AbstrakUang yang berfungsi sebagai alat tukar menyimpan berbagai makna tersembunyi dalam praktik sosialnya di masyarakat. Salah satu yang menarik adalah keberadaan uang kebon yang digunakan oleh para Tuan Kebun dalam hal ini berlokasi di Tanah Deli atau yang lebih dikenal dengan Sumatera Timur. Dalam konteks ini terdapat sebuah permasalahan yang berkaitan dengan keberadaan uang kebon yaitu bagaimanakah praktik kolonialisme yang tercermin dalam uang kebon? Melalui pisau bedah arkeologi Marxis didapatkan makna uang kebon sebagai alat praktik hegemoni yang dilakukan oleh para Tuan Kebun terhadap Kuli/ pekerjanya.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

SBA

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

"SANGKHAKALA" refers to the shell horns that blown regularly to convey certain messages. In accordance with the meaning, this journal expected to become an instrument in the dissemination of archaeological information to the public which is published on an ongoing basis. Berkala Arkeologi ...