Jurnal IUS (Kajian Hukum dan Keadilan)
Vol 5, No 3 (2017)

NEGOTIATION INTERMEDIARIES DAN IDENTIFIKASI PENYELESAIAN SENGKETA HAK ATAS TANAH MASYARAKAT ADAT CEK BOCEK SALESEK REEN SURY DI KABUPATEN SUMBAWA

M. Syukron Anshori (Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya)
Rachmat Kriyantono (Unknown)
Maulina Pia Wulandari (Unknown)



Article Info

Publish Date
19 Dec 2017

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menawarkan bentuk pola komunikasi pada situasi konflik dalam urusan sengketa tanah adat pada masyarakat Cek Bocek Salesek Reen Sury di Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktif dengan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) dan observasi partisipan (overt-participant)guna mendapatkan data yang akurat dari informansesuai dengan kebutuhan dan pada situasi orang-orang yang diteliti mengetahui kehadiran peneliti dalam bentuk interaksi dan percakapan (conversation).(Kriyantono, 2014, h. 111). Di Desa Lawin Kabupaten Sumbawa terdapat kelompok masyarakat adat Cek Bocek Salesek Reen Sury hidup secara turun temurun sejak tahun 1512 yang menggantungkan hidupnya dengan Hutan Dodo. Di wilayah Hutan Dodo terdapat tanah konsesi petambangan PT. Newmont Nusa Tenggara seluas 1. 127, 134 Ha berdasarkan dokumen Kontrak Karya (KK) yang ditandatangani pada tanggal 2 Desember 1986 melalui persetujuan Presiden Republik Indonesia nomor: B.43/Pres/II/1986. Dalam kontrak karya tersebut, seluas 10.331 Ha berada di wilayah adat masyarakat Cek Bocek Selesek Ren Sury sehingga terjadi perebutan hak atas tanah di wilayah tersebut (Gunawan dkk. 2011). Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga konflik yang melibatkan masyarakat adat Cek Bocek Salesek Reen Sury dengan satu objek pertanahan. Pertama, konflik masyarakat adat dengan PT. Newmont Nusa Tenggara. Kedua, konflik masyarakat adat dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dan ketiga, konflik masyarakat adat dengan Lembaga Adat Tana’ Samawa (LATS). Kuatnya dominasi Pemerintah Daerah dan hadirnya Lembaga Adat Tana Samawa (LATS) melalui PERDA No. 9 Tahun 2015 semakin mempersulit eksistensi dan keberadaan masyarakat adat lainnya di Kabupaten Sumbawa termasuk masyarakat adat Cek Bocek Salesek Reen Sury. Berdasarkan hasil analisis komunikasi, situasi konflik semacam ini membutuhkan pola komunikasi negosiasi intermediaries untuk menentukan langkah komunikasi yang efektif pada masyarakat adat Cek Bocek Salesek Reen Sury di Kabupaten Sumbawa.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

IUS

Publisher

Subject

Law, Crime, Criminology & Criminal Justice

Description

Jurnal IUS established December 2012, is an institution that focuses on journal development for post graduate students and all law activists in general and specialised topics. Journal IUS publishes three times a year and articles are based on research with specific themes. Jurnal IUS was founded ...