ABSTRAKPemanfaatan citra penginderaan jauh untuk pengelolaan wilayah pesisir dapat dilakukan melalui analisis spasialatau kewilayahan. Citra penginderaan jauh dapat dimanfaatkan untuk identifikasi potensi sumberdaya di wilayahpesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis spasial areal tambak garam (potensial dan eksisting), danmenganalisis kelayakan usaha budidaya tambak garam di wilayah pesisir Kabupaten Kupang. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan interpretasi visual citra satelit resolusi tinggi, yang dikombinasikandengan pengolahan citra SRTM, serta pemanfaatan Peta RBI skala 1:25.000. Penelitian ini juga ditunjangsurvei lapangan untuk menguji kebenaran hasil interpretasi dan wawancara pengumpulan data parameter ekonomi.Hasil analisis menunjukkan dari lahan seluas ± 3.404,51 ha yang teridentifikasi berpotensi sebagai lahan tambak, ±731,41 ha merupakan areal penyangga berupa mangrove, sehingga luas areal yang dapat dimanfaatkan untukpengembangan tambak adalah ± 2.673,1 ha. Analisis ekonomi menunjukkan bahwa tambak garam layakdikembangkan. Hasil analisis diperoleh benefit cost ratio sebesar 2,20 dengan mendapat nilai net present valuesebesar Rp. 334.888.490 dalam pengusahaan selama 10 tahun. Usaha budidaya ini cukup mapan, bahkan tetapmampu bertahan jika terjadi kenaikan biaya sebesar 25 % dan produksi menurun hingga 25 %.Kata Kunci : Penginderaan Jauh, Tambak Garam, Analisis Spasial, Analisis Ekonomi.ABSTRACTUtilization of remote sensing imagery for coastal zone management can be done through spatial analysis. Remotesensing imagery can be used to identify resources potential in coastal areas. This study aims to analyze spatialdidtribution of salt ponds area (potential and existing) and to analyze the feasibility of salt pond cultures at KupangRegency. The method used in this studies are visual interpretation of high-resolution satellite imagery approach,combined with SRTM image, and utilization of RBI map at the scale of 1:25.000. This study is also supported by fieldsurveys to test the accuracy of the interpretation results, besides interview to fishermen to get economic parametersdata. The results of the analysis shows that among the area of 3,404.51 ha that is identified as a potential salt pond,731.41 ha (21,48 %) of the area is covered by mangrove and consider a buffer area. Therefore total area that can beused for developing salt pond is 2,673.1 ha (81,81 %). Moreover, the economic analysis shows that the salt ponds isfeasible to be developed. Fish pond culture should be developed with benefit cost ratio of 2.20 with Net PresentValue in 10 years. This cultivation is already well established, even still considered capable to survive in case thecost would increased by 25 % and production decreased by 25 %.Keywords: Remote Sensing, Salt Pond, Spatial Analysis, Economic Analysis.
Copyrights © 2013