Taman Hutan Raya (Tahura) pada dasarnya untuk dikembangkan sebagai kekayaan daerah untuk kepentingan pembangunan ekonomi dan konservasi. Merujuk UU No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Tahura mempunyai peranan yang penting bagi pemerintah daerah otonom. Tahura diperkirakan akan mempunyai peranan yang penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi dai aktivitas konservasi daerah seperti kegiatan riset, pendidikan, pariwisata, pengembangan masyarakat sekitar kawasan, dan konservasi keanekaragaman hayati. Dalam penelitian ini, Tahura Herman Johannes dipilih sebagai studi kasus kegiatan survei dan pemetaan dalam rangka pengembangan tahura yang merupakan asset dan pluralitas daerah otonom.ABSTRACTThe great forest park (Tahura/province park) is basically promoted to be a local richness to meet conservation and development interests. By virtue of law number 22/1999 about local government and law number 41/1999 about forestry, the province park plays an important role in fulfilling the interests of autonomous local governments. The role of Indonesiaâs Tahura in local levels is to bolster economic developments and conservation activities such as education and research developments, tourist activities, local human resources improvement and biodiversity conservation. For this instance, Herman Johannes Park is fetched up to describe the role of surveys and mapping in developing the Tahura as an asset and plurality of autonomous region.Kata Kunci : Tahura, Survei dan Pemetaan, Pluralitas Daerah, Otonomi DaerahKeyword: Great Forest Park, Survey and Mapping, Regional Plurality, Regional Autonomy
Copyrights © 2000