ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) bentuk kearifan lokal dalam kumpulan cerpen Melalui Ilusi Waktu karya Musmarwan Abdullah, (2) cara pengarang menyampaikan kearifan lokal masyarakat Aceh dalam kumpulan cerpen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen Melalui Ilusi Waktu karya Musmarwan Abdullah terbitan Gamna Publishing, Banda Aceh, 2015 berukuran 15,5 cm x 15 cm setebal 154 halaman, sedangkan data penelitian ini adalah bagian-bagian kumpulan cerpen Melalui Ilusi Waktu karya Musmarwan Abdullah yang memuat kearifan lokal masyarakat Aceh. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan analisis isi. Dalam kumpulan cerpen Melalui Ilusi Waktu ini ditemukan empat belas bentuk kearifan lokal, yaitu (1) kepercayaan terhadap mantra, (2) ungkapan, (3) kebiasaan minum kopi, (4) kebiasaan berbahasa Aceh dan ejekan bagi yang tidak fasih berbahasa, (5) sindiran, (6) sikap menghindari konflik, (7) kue tradisional Aceh, (8) kebiasaan menggali kuburan bergiliran, (9) kepercayaan pada fantasi elitisme, (10) fungsi dan pewarisan kearifan lokal, (11) tradisi memetik sarang lebah, (12) larangan di hutan, (13) kebiasaan warga yang mebiarkan mayat yang tak dikenal, (14) penggunaan gelar hulubalang. Ditemukan dua cara pengarang dalam menyampaikan kearifan lokal, yaitu cara langsung dan tidak langsung.Kata Kunci: kearifan lokal, cerpen ABSTRACT The purpose of this study was to describe (1) the form of local wisdom in the short story collection Melalui Ilusi Waktu author Musmarwan Abdullah, (2) the way the author convey indigenous people of Aceh in the short story collection. This study used a qualitative approach and descriptive research. The data source of this research is a collection of short stories Melalui Ilusi Waktu author Musmarwan Abdullah works published Gamna Publishing, Banda Aceh, 2015 measuring 15.5 cm x 15 cm thick as 154 pages, while the data of this study are parts of the short story collection Melalui Ilusi Waktu author Musmarwan Abdullah includes indigenous people of Aceh. This research data collection techniques using documentation technique and content analysis. In the short story collection Melalui Ilusi Waktu was discovered fourteen forms of local wisdom, namely (1) the trust to spell, (2) expression, (3) the habit of drinking coffee, (4) language habits Aceh and ridicule those who are not fluent, (5 ) innuendo, (6) the attitude of avoiding conflict, (7) the traditional cake Aceh, (8) the habit of digging graves turns, (9) the belief in fantasy elitism, (10) the function and inheritance of local wisdom, (11) the tradition of picking a beehive, (12) restrictions in the forest, (13) the habit of citizens mebiarkan unidentified bodies, (14) the use of the title of commander. The authors found two ways to convey local knowledge, namely direct and indirect ways.Keywords: Local wisdom, the short story
Copyrights © 2022